Akromegali

  • Channel

    Akromegali pada kucing

    Jan 25, 2022

      

      • Akromegali = penyakit akibat sekresi hormon pertumbuhan (GH)  berlebihan dari hipofise, kronis.
      • lebih sering  pada kucing daripada anjing.

      Sinonim :

      • Hipersomatotropisme
      • Somatotropisme adenoma
      • Growth hormone excess
      • Pituitary giant

      Etiologi

      • GH diproduksi oleh sel somatotropik di lobus anterior kelenjar hipofise.
      • GH memiliki berbagai efek katabolik dan anabolik pada berbagai sistem
      • GH merangsang produksi IGF-1 di hati, akibatnya :
        • ↑ sintesis protein
        • ↑ pertumbuhan tulang
        • ↑ lipolisis
        • ↓ sensitivitas insulin
      • Pelepasan GH normal :
        • dirangsang  growth hormone releasing hormone (GHRH)
        • dihambat somatostatin,
        • umpan balik negatif dari ↑ GH dan ↑ IGF-1

      Kucing:

      • Kucing akromegali biasanya memiliki adenoma hipofise fungsional yang berlebihan melepaskan GH
      • Jarang akibat hiperplasia hipofise atau karsinoma
      • ada kemungkinan penyakit genetik

      Anjing:

      • Jarang dilaporkan pada anjing.
      • Hipersekresi GH sering disebabkan respon terhadap progesteron  (eksogen atau endogen) yang berlebihan.
      • Bisa sekunder akibat adenoma hipofise dan tumor payudara yang memproduksi GH.
      • Kelebihan GH juga dapat diinduksi oleh hipotiroidisme
      • Anjing gembala Jerman cenderung mengalami akromegali

      Patofisiologi

      • GH dan IGF-1 yang berlebihan memiliki banyak efek pada tubuh.
      • Banyak kucing akromegali dengan gejala klinis diabetes mellitus (DM), akibat resisten insulin.
      • sekitar 25% kucing diabetes disertai akromegali
      • Insiden DM pada anjing dengan akromegali lebih rendah daripada kucing
      • pada anjing sering berhubungan dengan progesteron berlebihan atau endokrinopati lainnya.
      • Anjing akromegali dan DM mungkin menujukkan resistensi insulin.
      • Efek anabolik GH dan IGF-1 dapat menyebabkan pertumbuhan tulang berlebihan dan organomegali.
      • Gangguan pernapasan dapat terjadi jika ada pertumbuhan jaringan langit-langit lunak dan laring.
      • Kelainan kardiovaskular dapat terjadi, akibat respon terhadap GH :
        • pembesaran atrium kiri
        • hipertrofi ventrikel
        • aritmia
        • murmur
        • hipertensi sistemik
      • Kelainan neurologis jarang, tapi dapat berkembang akibat pembesaran tumor hipofise
      • sebagian besar adenoma hipofise tumbuhnya lambat
      • Glomerulopati dan penyakit ginjal sekunder dapat berkaitan dengan akromegali. 

      Diagnosa
      Pemeriksaan Fisik/Riwayat:

      • Perubahan fisik akromegali berkembang perlahan (bulan s/d tahunan), bisa berupa :
        • kepala lebar
        • kaki besar
        • ↑ berat badan (obesitas),
        • lipatan kulit yang berlebihan, ↑ jarak interdental,
        • penonjolan mandibula (prognathia inferior),
        • lapisan rambut jelek,
        • organomegali.
      • terengah-engah
      • poliuria
      • polidipsia.
      • Tumor mammae yang teraba (mungkin pada anjing)
      • tanda neurologis jarang, mungkin berupa :
      • kelesuan
      • ketumpulan mental
      • defisit proprioseptif
      • berputar-putar
      • kebutaan
      • kejang.
      • Stridor = suara pernapasan saat menarik/membuang nafas. Akibat pertumbuhan berlebihan langit-langit lunak dan jaringan laring.
      • murmur jantung dan aritmia.
      • Dispnea
      • berbagai tanda hipertensi 
      • pincang atau posisi plantigrade

      Hemogram : Eritrositosis akibat efek anabolik GH dan IGF-1

      Biokimia, mungkin terjadi:

      • hiperglikemia
      • hiperkolesterolemia
      • ↑ ALP
      • ↑ kreatinin kinase
      • hiperfosfatemia
      • hipertrigliseridemia
      • hiperglobulinemia
      • ↑ fruktosamin (jika ada  DM) 
      • Azotemia

      Urinalisis:

      • Isosthenuria
      • glukosuria
      • proteinuria
      • Kultur urin dianjurkan.

      Echokardiografi, pada kucing mungkin terjadi:

      • kardiomiopati
      • hipertrofi konsentris ventrikel kiri
      • pembesaran atrium kiri
      • diastolik  abnormal.
      • Tidak ada laporan  echokardiografi dari anjing.

      Radiografi: Organomegali perut dan kardiomegali 

      Pencitraan Lanjutan (CT, MRI):

      • Tumor hipofise dapat terdeteksi
      • massa hipofise
      • penebalan tulang frontal
      • akumulasi jaringan lunak di rongga hidung, dan faring;
      • prognathia inferior (mandibula menonjol)
      prognathia inferior diabets acromegaly

      Uji Hormon Pertumbuhan (jarang):

      • dapat diukur pada anjing
      • Kadar GH dapat bervariasi sepanjang hari
      • evaluasi tingkat GH saja tidak definitif akromegali.

      Serum IGF-1 Assay:

      • umum digunakan untuk akromegali.
      • IGF-1 tidak berfluktuasi sebanyak  GH
      • waktu paruh yang lebih lama
      • beberapa pasien diabetes mungkin awalnya memiliki kadar IGF-1 rendah - normal yang meningkat setelah  terapi insulin
      • Oleh karena itu, pengukuran IGF-1 harus dilakukan beberapa minggu setelah mulai terapi insulin
      • terapi insulin jangka panjang mungkin meningkatkan IGF-1

      Serum Ghrelin:

      • hormon pertumbuhan yang terlibat dalam regulasi homeostasis energi
      • kucing diabetes (dengan atau tanpa akromegali) mengalami penurunan kadar serum ghrelin

      Gejala Klinis

      • berhubungan dengan manajemen DM yang tidak cukup
      • polifagia
      • polidipsia
      • poliuria
      • ↑ berat badan
      • wajah lebar
      • kaki membesar
      • pembesaran abdomen
      • lipatan kulit berlebihan
      • organomegali perut
      • massa mammae,
      • ↑ jarak interdental
      • penonjolan mandibula
      • lesu
      • mental tumpul
      • gangguan penglihatan
      • berputar
      • kejang
      • defisit proprioseptif
      • stridor inspirasi,
      • terengah-engah
      • dispnea
      • murmur jantung
      • aritmia jantung
      • ritme gallop
      • pincang
      • sikap plantigrade.

      Etiologi:

      • Growth hormone
      • Adenoma hipofise
      • Hiperplasia hipofise
      • Neoplasia hipofise

      Predileksi Ras/Spesies:
      Tidak ada

      Predileksi Gender:
      Jantan

      Predileksi Usia:

      • Dewasa, setengah baya
      • Tua

      Prosedur Diagnostik

      • Hemogram :   Hemokonsentrasi atau polisitemia
      • Urinalisis :
        • Glukosuria
        • glikosuria
        • Isosthenuria, berat jenis urin 1,008 - 1,012
        • Ketonuria
        • Proteinuria
        • albuminuria
      • Radiografi toraks :   Kardiomegali
      • Radiografi kepala/tengkorak : 
        • Deformitas tulang
        • Mandibula membesar
        • perubahan mandibula
        • perubahan maxilla
        • Rongga hidung keruh
      • Ekokardiografi dengan Doppler:
        • Pembesaran atrium, kiri

        • Hipertrofi ventrikel, kiri

      • EKG :
        • Aritmia, iregular
        • EKG abnormal
      • Uji fruktosamin : >400 mol/L
      • Pemeriksaan mata : 
        • Katarak
        • lensa keruh
      • Biokimia  : 
        • ↑ Alanine aminotransferase (ALT)
        • Azotemia
        • Uremia
        • Hiperkolesterolemia
        • Hiperglobulinemia
        • Hiperglikemia
        • Hiperfosfatemia
        • Hiperproteinemia
        • Lipidemia
      • Ultrasonografi abdomen
        • Hipertrofi adrenal bilateral

        • Pankreas membesar

        • Renomegali

      • CT atau MRI kepala :
        • Massa hipofise
      • Uji faktor pertumbuhan :↑ insulin 

      Manajemen

      • Sebagian besar hanya diterapi menggunakan insulin

      PERAWATAN MEDIS

      • insulin untuk mengelola efek diabetogenik akromegali
      • analog somatostatin,  antagonis reseptor hormon pertumbuhan (umum di manusia tetapi belum dipelajari secara luas dalam kedokteran hewan)
      • Analog somatostatin (octreotide, pasireotide) keberhasilan terbatas pada beberapa kucing, dapat menurunkan GH
      • Sandostatin, Long acting somatostatin tidak menunjukkan manfaat pada kucing, mungkin reseptor berbeda
      • antagonis reseptor hormon pertumbuhan. Belum ada laporan pada kucing
      • Meningkatkan insulin, hanya mengendalikan efek diabetogenik, tidak berpengaruh pada GH

      BEDAH

      • Membuang tumor hipofise dapat dilakukan pada kucing dan anjing.
      • Biasanya hipofisektomi. 
      • Setelah operasi, pasien memerlukan pengobatan dengan kortison, L-tiroksin, dengan atau tanpa desmopresin, untuk mengkompensasi hilangnya fungsi hipofise.
      • Dalam satu kasus akromegali kucing, pasien menerima 25 U insulin detemir (Levemir-Novo Nordisk) empat kali sehari sebelum operasi, dan tiga minggu setelah operasi, pasien tidak lagi memerlukan terapi insulin. Hingga satu tahun kemudian, insulin pasien -like growth factor-1 (IGF-1) dan konsentrasi hormon pertumbuhan tetap normal.
      • kasus lain, kucing jantan DSH, steril, 13 tahun, hipofisektomi transsphenoidal. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus resisten insulin dan menerima 15 U insulin glargine setiap 12 jam. Diabetes mellitus pasien sembuh dua minggu setelah operasi dan tetap dalam remisi selama delapan bulan

      RADIASI

      • Terapi radiasi adalah pilihan lain untuk pengobatan akromegali kucing,

      • pasien biasanya mengalami efek radiasi sistem saraf pusat jangka panjang yang tidak diinginkan.

      • Tidak ada protokol pengobatan standar untuk massa hipofisis, dan berbagai metode telah digunakan, termasuk fraksi dosis tunggal dan ganda, pemberian dosis total 1.500 hingga 4.500 cGY.

      • Efek samping terapi radiasi termasuk rambut rontok, pigmentasi kulit, dan otitis eksterna.

      • Efek samping jangka panjang yang dilaporkan termasuk nekrosis otak, pertumbuhan kembali tumor, kehilangan penglihatan, dan gangguan pendengaran

      Kategori
      Spesies
      Tags
      Tipe
      References
      • Lunn KF: Feline Acromegaly: Update on Diagnosis & Treatment. ACVIM 2011.
      • Bruyette DS, Wakayama J: Feline acromegaly: The keys to diagnosis. Vet Med 2013 Vol 108 (10) pp. 467-72.
      • Niessen S J M: Acromegaly in Cats. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings 2014.
      • Scudder CJ: Feline Hypersomatotropism. ACVIM 2017.
      • Scudder CJ, Niessen SJ, Catchpole B, et al: Feline hypersomatotropism and acromegaly tumorigenesis: a potential role for the AIP gene. Domest Anim Endocrinol 2017 Vol 59 (0) pp. 134-39.
      • Fracassi F, Gandini G, Diana A, et al: Acromegaly due to a somatroph adenoma in a dog. Domest Anim Endocrinol 2007 Vol 32 (1) pp. 43-54.
      • Murai A, Nishii N, Morita T, et al: GH-producing mammary tumors in two dogs with acromegaly. J Vet Med Sci 2012 Vol 74 (6) pp. 771-4.
      • Johnstone T, Terzo E, Mooney CT: Hypothyroidism associated with acromegaly and insulin-resistant diabetes mellitus in a Samoyed. . Aust Vet J 2014 Vol 92 (11) pp. 437-42.
      • Fracassi F, Zagnoli L, Rosenbery D, et al: Spontaneous acromegaly: a retrospective case control study in German shepherd dogs. Vet J 2014 Vol 202 (1) pp. 69-75.
      • Fletcher JM, Scudder CJ, Kiupel M, et al: Hypersomatotropism in 3 Cats without Concurrent Diabetes Mellitus. J Vet Intern Med 2016 Vol 30 (4) pp. 1216-21.
      • Peterson ME, Taylor RS, Greco DS, et al: Acromegaly in 14 cats. J Vet Intern Med 1990 Vol 4 (4) pp. 192-201.
      • Myers J A, Lunn K F, Bright J M: Echocardiographic findings in 11 cats with acromegaly. J Vet Intern Med 2014 Vol 28 (4) pp. 1235-8.
      • Lamb CR, Ciasca TC, Mantis P, et al: Computed tomographic signs of acromegaly in 68 diabetic cats with hypersomatotropism. J Feline Med Surg 2014 Vol 16 (2) pp. 99-108.
      • Fischetti AJ, Gisselman K, Peterson ME: CT and MRI evaluation of skull bones and soft tissues in six cats with presumed acromegaly versus 12 unaffected cats. Vet Radiol Ultrasound 2012 Vol 53 (5) pp. 535-9.
      • Hoier R, Jensen A L, Iversen L: An improved radioimmunoassay for the determination of canine growth hormone based on commercially available reagents. Zentralbl Veterinarmed A 1995 Vol 42 (8) pp. 521-30.
      • Jensen A l, Hoier R: Determination of insulin-like growth factor 1 in dogs using a commercially available immunoradiometric assay1) . Eur J Clin Chem Clin Biochem 1995 Vol 33 (12) pp. 939-945.
      • Rosca M, Forcaca Y, Solcan G, et al: Screening diabetic cats for hypersomatotropism: performance of an enzyme-linked immunosorbent assay for insulin-like growth factor 1. J Feline Med Surg 214 Vol 16 (2) pp. 82-8.
      • Berg RIM, Nelson RW, Feldman ED, et al: Serum insulin-like growth factor-I concentration in cats with diabetes mellitus and acromegaly . J Vet Intern Med 2007 Vol 21 (5) pp. 892-8.
      • Eigenmann J E, Patterson D F, Zapf J, et al: Insulin-like growth factor I in the dog: a study in different dog breeds and in dogs with growth hormone elevation. Acta Endocrinol (Copenh) 1984 Vol 105 (3) pp. 294-301.
      • Rijnberk A, Eigenmann JE, Belshaw BE, et al: Acromegaly associated with transient overproduction of growth hormone in a dog. J Am Vet Med Assoc 1980 Vol 177 (6) pp. 534-7.
      • Bhatti SFM, Duchateau L, Okkens AC, et al: Treatment of growth hormone excess in dogs with the progesterone receptor antagonist aglepristone. Theriogenology 2006 Vol 66 (4) pp. 797-803.
      • Eigenmann JE, Eigenmann RY, Rijnberk A, et al: Progesterone-controlled growth hormone overproduction and naturally occurring canine diabetes and acromegaly. Acta Endocrinol 1983 Vol 104 (2) pp. 167-76.
      • Schwedes CS: Transient diabetes insipidus in a dog with acromegaly. J Small Anim Pract 1999 Vol 40 (8) pp. 392-6.
      • Owen T J, Martin L G, Chen A V: Transsphenoidal Surgery for Pituitary Tumors and Other Sellar Masses. Vet Clin North Am Small Anim Pract 2018 Vol 48 (1) pp. 129-51.
      • Justin Wakayama, David S. Bruyette, Feline acromegaly: Treatment options.2013

    • Channel

      Akromegali pada anjing

      Jan 25, 2022
        • Akromegali = penyakit akibat sekresi hormon pertumbuhan (GH)  berlebihan dari hipofise, kronis.
        • lebih sering  pada kucing daripada anjing.

        Sinonim :

        • Hipersomatotropisme
        • Somatotropisme adenoma
        • Growth hormone excess
        • Pituitary giant

        Etiologi

        • GH diproduksi oleh sel somatotropik di lobus anterior kelenjar hipofise.
        • GH memiliki berbagai efek katabolik dan anabolik pada berbagai sistem
        • GH merangsang produksi IGF-1 di hati, akibatnya :
          • ↑ sintesis protein
          • ↑ pertumbuhan tulang
          • ↑ lipolisis
          • ↓ sensitivitas insulin
        • Pelepasan GH normal :
          • dirangsang  growth hormone releasing hormone (GHRH)
          • dihambat somatostatin,
          • umpan balik negatif dari ↑ GH dan ↑ IGF-1

        Kucing:

        • Kucing akromegali biasanya memiliki adenoma hipofise fungsional yang berlebihan melepaskan GH
        • Jarang akibat hiperplasia hipofise atau karsinoma
        • ada kemungkinan penyakit genetik

        Anjing:

        • Jarang dilaporkan pada anjing.
        • Hipersekresi GH sering disebabkan respon terhadap progesteron  (eksogen atau endogen) yang berlebihan.
        • Bisa sekunder akibat adenoma hipofise dan tumor payudara yang memproduksi GH.
        • Kelebihan GH juga dapat diinduksi oleh hipotiroidisme
        • Anjing gembala Jerman cenderung mengalami akromegali

        Patofisiologi

        • GH dan IGF-1 yang berlebihan memiliki banyak efek pada tubuh.
        • Banyak kucing akromegali dengan gejala klinis diabetes mellitus (DM), akibat resisten insulin.
        • sekitar 25% kucing diabetes disertai akromegali
        • Insiden DM pada anjing dengan akromegali lebih rendah daripada kucing
        • pada anjing sering berhubungan dengan progesteron berlebihan atau endokrinopati lainnya.
        • Anjing akromegali dan DM mungkin menujukkan resistensi insulin.
        • Efek anabolik GH dan IGF-1 dapat menyebabkan pertumbuhan tulang berlebihan dan organomegali.
        • Gangguan pernapasan dapat terjadi jika ada pertumbuhan jaringan langit-langit lunak dan laring.
        • Kelainan kardiovaskular dapat terjadi, akibat respon terhadap GH :
          • pembesaran atrium kiri
          • hipertrofi ventrikel
          • aritmia
          • murmur
          • hipertensi sistemik
        • Kelainan neurologis jarang, tapi dapat berkembang akibat pembesaran tumor hipofise
        • sebagian besar adenoma hipofisis tumbuhnya lambat
        • Glomerulopati dan penyakit ginjal sekunder dapat berkaitan dengan akromegali. 

        Diagnosa
        Pemeriksaan Fisik/Riwayat:

        • Perubahan fisik akromegali berkembang perlahan (bulan s/d tahunan), bisa berupa :
          • kepala lebar
          • kaki besar
          • ↑ berat badan (obesitas),
          • lipatan kulit yang berlebihan, ↑ jarak interdental,
          • penonjolan mandibula (prognathia inferior),
          • lapisan rambut jelek,
          • organomegali.
        • terengah-engah
        • poliuria
        • polidipsia.
        • Tumor mammae yang teraba (mungkin pada anjing)
        • tanda neurologis jarang, mungkin berupa :
        • kelesuan
        • ketumpulan mental
        • defisit proprioseptif
        • berputar-putar
        • kebutaan
        • kejang.
        • Stridor = suara pernapasan saat menarik/membuang nafas. Akibat pertumbuhan berlebihan langit-langit lunak dan jaringan laring.
        • murmur jantung dan aritmia.
        • Dispnea
        • berbagai tanda hipertensi 
        • pincang atau posisi plantigrade

        Hemogram : Eritrositosis akibat efek anabolik GH dan IGF-1

        Biokimia, mungkin terjadi:

        • hiperglikemia
        • hiperkolesterolemia
        • ↑ ALP
        • ↑ kreatinin kinase
        • hiperfosfatemia
        • hipertrigliseridemia
        • hiperglobulinemia
        • ↑ fruktosamin (jika ada  DM) 
        • Azotemia

        Urinalisis:

        • Isosthenuria
        • glukosuria
        • proteinuria
        • Kultur urin dianjurkan.

        Echokardiografi, pada kucing mungkin terjadi:

        • kardiomiopati
        • hipertrofi konsentris ventrikel kiri
        • pembesaran atrium kiri
        • diastolik  abnormal.
        • Tidak ada laporan  echokardiografi dari anjing.

        Radiografi: Organomegali perut dan kardiomegali 

        Pencitraan Lanjutan (CT, MRI):

        • Tumor hipofise dapat terdeteksi
        • massa hipofise
        • penebalan tulang frontal
        • akumulasi jaringan lunak di rongga hidung, dan faring;
        • prognathia inferior (mandibula menonjol)

        Uji Hormon Pertumbuhan (jarang):

        • dapat diukur pada anjing
        • Kadar GH dapat bervariasi sepanjang hari
        • evaluasi tingkat GH saja tidak definitif akromegali.

        Serum IGF-1 Assay:

        • umum digunakan untuk akromegali.
        • IGF-1 tidak berfluktuasi sebanyak  GH
        • waktu paruh yang lebih lama
        • beberapa pasien diabetes mungkin awalnya memiliki kadar IGF-1 rendah - normal yang meningkat setelah  terapi insulin
        • Oleh karena itu, pengukuran IGF-1 harus dilakukan beberapa minggu setelah mulai terapi insulin
        • terapi insulin jangka panjang mungkin meningkatkan IGF-1

        Gejala Klinis

        • polifagia
        • polidipsia
        • poliuria
        • ↑ berat badan
        • wajah lebar
        • kaki membesar
        • pembesaran abdomen
        • lipatan kulit berlebihan
        • organomegali perut
        • massa mammae,
        • ↑ jarak interdental
        • penonjolan mandibula
        • lesu
        • mental tumpul
        • gangguan penglihatan
        • berputar
        • kejang
        • defisit proprioseptif
        • stridor inspirasi,
        • terengah-engah
        • dispnea
        • murmur jantung
        • aritmia jantung
        • pincang
        • sikap plantigrade.

        Etiologi:
        Adenokarsinoma mammae
        Medroksiprogesteron asetat
        Neoplasia
        Neoplasia hipofise
        Obat Progestasional
        Progesteron

        Predileksi Ras/Spesies:
        anjing gembala Jerman (akromegali spontan)

        Predileksi Gender:
        Betina

        Predileksi Usia:
        Dewasa, setengah baya
        Tua

        Prosedur Diagnostik

        • Tingkat hormon pertumbuhan dalam serum   : meningkat
        • Hemogram :   Eritrositosis
        • Urinalisis :
          • Glukosuria
          • glikosuria
          • Ketonuria
          • Proteinuria
          • albuminuria
        • Radiografi abdomen :   Renomegali
        • Radiografi toraks :   Kardiomegali
        • Radiografi kepala/tengkorak : 
          • Mandibula membesar
          • perubahan mandibula
          • perubahan maxilla
        • EKG :
          • ARRHYTHMIA
          • CARDIAC IRREGULARITY
          • ELEKTROKARDIOGRAM ABNORMAL
        • Uji fruktosamin : meningkat
        • Pemeriksaan mata : 
          • Katarak
          • lensa keruh
        • Biokimia  : 
          • ↑ Alanine aminotransferase (ALT)
          • ↑ Alkaline phosphatase (ALP)
          • ↑ Creatine kinase (CK, CPK)
          • Hiperkolesterolemia
          • Hiperglobulinemia
          • Hiperglikemia
          • Hiperfosfatemia
          • Hiperproteinemia
          • Lipidemia
        • CT atau MRI kepala :
          • Neoplasia, tumor
          • Massa hipofise
        • Uji faktor pertumbuhan :↑ insulin 

        Manajemen
        TERAPI KHUSUS

        • Jika ada, hentikan pemberian progesteron eksogen
        • Ovariohisterektomi dan pengangkatan massa payudara direkomendasikan (bila ada)
        • Aglépristone, antagonis reseptor progesteron, untuk mengobati  anjing  akromegali yang diinduksi progesteron.

        TERAPI PENDUKUNG
        Jika ada hipotiroidisme atau DM, berikan terapi yang sesuai.

        MONITOR & PROGNOSIS

        • Pengukuran berulang kadar IGF-1 dan GH
        • perbaikan tanda klinis
        • Prognosis anjing  akromegali akibat kelebihan progesteron baik dengan pengobatan yang tepat.
        • Bedahuntuk mengangkat massa payudara yang mendasari biasanya menghasilkan pengurangan kadar GH dan IGF-1
        • Anjing dengan akromegali dari tumor hipofisis dapat di-eutanasia karena tanda-tanda klinis yang semakin memburuk.

         

         

         


         

        Kategori
        Spesies
        Tags
        Tipe
        References
        • Lunn KF: Feline Acromegaly: Update on Diagnosis & Treatment. ACVIM 2011.
        • Bruyette DS, Wakayama J: Feline acromegaly: The keys to diagnosis. Vet Med 2013 Vol 108 (10) pp. 467-72.
        • Niessen S J M: Acromegaly in Cats. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings 2014.
        • Scudder CJ: Feline Hypersomatotropism. ACVIM 2017.
        • Scudder CJ, Niessen SJ, Catchpole B, et al: Feline hypersomatotropism and acromegaly tumorigenesis: a potential role for the AIP gene. Domest Anim Endocrinol 2017 Vol 59 (0) pp. 134-39.
        • Fracassi F, Gandini G, Diana A, et al: Acromegaly due to a somatroph adenoma in a dog. Domest Anim Endocrinol 2007 Vol 32 (1) pp. 43-54.
        • Murai A, Nishii N, Morita T, et al: GH-producing mammary tumors in two dogs with acromegaly. J Vet Med Sci 2012 Vol 74 (6) pp. 771-4.
        • Johnstone T, Terzo E, Mooney CT: Hypothyroidism associated with acromegaly and insulin-resistant diabetes mellitus in a Samoyed. . Aust Vet J 2014 Vol 92 (11) pp. 437-42.
        • Fracassi F, Zagnoli L, Rosenbery D, et al: Spontaneous acromegaly: a retrospective case control study in German shepherd dogs. Vet J 2014 Vol 202 (1) pp. 69-75.
        • Fletcher JM, Scudder CJ, Kiupel M, et al: Hypersomatotropism in 3 Cats without Concurrent Diabetes Mellitus. J Vet Intern Med 2016 Vol 30 (4) pp. 1216-21.
        • Peterson ME, Taylor RS, Greco DS, et al: Acromegaly in 14 cats. J Vet Intern Med 1990 Vol 4 (4) pp. 192-201.
        • Myers J A, Lunn K F, Bright J M: Echocardiographic findings in 11 cats with acromegaly. J Vet Intern Med 2014 Vol 28 (4) pp. 1235-8.
        • Lamb CR, Ciasca TC, Mantis P, et al: Computed tomographic signs of acromegaly in 68 diabetic cats with hypersomatotropism. J Feline Med Surg 2014 Vol 16 (2) pp. 99-108.
        • Fischetti AJ, Gisselman K, Peterson ME: CT and MRI evaluation of skull bones and soft tissues in six cats with presumed acromegaly versus 12 unaffected cats. Vet Radiol Ultrasound 2012 Vol 53 (5) pp. 535-9.
        • Hoier R, Jensen A L, Iversen L: An improved radioimmunoassay for the determination of canine growth hormone based on commercially available reagents. Zentralbl Veterinarmed A 1995 Vol 42 (8) pp. 521-30.
        • Jensen A l, Hoier R: Determination of insulin-like growth factor 1 in dogs using a commercially available immunoradiometric assay1) . Eur J Clin Chem Clin Biochem 1995 Vol 33 (12) pp. 939-945.
        • Rosca M, Forcaca Y, Solcan G, et al: Screening diabetic cats for hypersomatotropism: performance of an enzyme-linked immunosorbent assay for insulin-like growth factor 1. J Feline Med Surg 214 Vol 16 (2) pp. 82-8.
        • Berg RIM, Nelson RW, Feldman ED, et al: Serum insulin-like growth factor-I concentration in cats with diabetes mellitus and acromegaly . J Vet Intern Med 2007 Vol 21 (5) pp. 892-8.
        • Eigenmann J E, Patterson D F, Zapf J, et al: Insulin-like growth factor I in the dog: a study in different dog breeds and in dogs with growth hormone elevation. Acta Endocrinol (Copenh) 1984 Vol 105 (3) pp. 294-301.
        • Rijnberk A, Eigenmann JE, Belshaw BE, et al: Acromegaly associated with transient overproduction of growth hormone in a dog. J Am Vet Med Assoc 1980 Vol 177 (6) pp. 534-7.
        • Bhatti SFM, Duchateau L, Okkens AC, et al: Treatment of growth hormone excess in dogs with the progesterone receptor antagonist aglepristone. Theriogenology 2006 Vol 66 (4) pp. 797-803.
        • Eigenmann JE, Eigenmann RY, Rijnberk A, et al: Progesterone-controlled growth hormone overproduction and naturally occurring canine diabetes and acromegaly. Acta Endocrinol 1983 Vol 104 (2) pp. 167-76.
        • Schwedes CS: Transient diabetes insipidus in a dog with acromegaly. J Small Anim Pract 1999 Vol 40 (8) pp. 392-6.
        • Owen T J, Martin L G, Chen A V: Transsphenoidal Surgery for Pituitary Tumors and Other Sellar Masses. Vet Clin North Am Small Anim Pract 2018 Vol 48 (1) pp. 129-51.