Klinis

• alopesia di kepala (a, c) dan di badan (b, d)
• Infundibula folikel sebagian besar tidak memiliki rambut
• mengandung bahan kuning-coklat (titik kuning-coklat) paling umum di kedua lokasi (c, d, panah putih).
• penipisan rambut pendek yang tumbuh kembali yang timbul  dari ostia folikel (c, panah hitam),
• rambut patah (d, panah hitam)
• jaringan berpigmen seperti sarang lebah pada interfolikular kulit (c, panah merah).

a. terlihat atrofi folikel rambut yang parah. 
b. bulbus rambut ditandai dengan edema intraseluler keratinosit dan infiltrasi oleh limfosit matur kecil dan distribusi abnormal melanosit
c. folikel rambut atrofi dengan selubung fibrosa yang menebal dan area dasar peradangan histiositik dan limfositik fokal dengan inkontinensia pigmen 
d. banyak sel T dewasa dan reaktif CD3-positif di area bulbar rambut 

• Edema = cairan  abnormal di ruang ekstraseluler
• Biasanya mengacu pada cairan subkutan, kecuali pada organ spesifik ,seperti pada edema paru.
• Efusi cairan:
  • Asites=akumulasi cairan serosa di dalam rongga peritoneum
  • Efusi perikardial =akumulasi cairan kantung perikardial
  • Efusi pleura = akumulasi cairan dalam rongga dada.
• Penyebab edema :
  • ↑ tekanan hidrostatik kapiler
  • ↓ tekanan onkotik plasma,
  • ↑ permeabilitas kapiler,
  • ↓ aliran limfatik.
• Tes darah hanya menunjukkan ↓ tekanan onkotik plasma berhubungan dengan hipoproteinemia
• Penyebab umum edema dengan hipoproteinemia:
  • Penyakit glomerulus,
  • Parasitisme usus,
  • Sirosis hati,
  • Protein losing enteropathy,
  • Kelaparan.

• Cairan abdomen bisa berupa :
  • darah
  • chyle
  • transudat
  • eksudat terimodifikasi
  • eksudat.
• Hemoragi ke rongga tubuh, konsistensinya  mirip dengan sirkulasi darah tetapi tidak menggumpal.
• ↑ RBC sekunder akibat inflamasi biasanya memiliki PCV <8%.
• Darah sekunder untuk pengambilan sampel traumatis biasanya berupa titik-titik.
• Chyle jarang ditemukan di perut. Saat .present berwarna pink menjadi putih dengan kandungan trigliserida lebih besar dari serum dan kolesterol lebih rendah dari serum.
• Transudat mengandung <1000 sel/μl, protein <2,5 g/dl, dan berat jenis <1.017.
• Eksudat memiliki protein >3g/dl, berat jenis >1,025, dan sering  ↑WBC yang tinggi.
• Transudat termodifikasi memiliki protein  2 - 3g/dl, banyak sel mononuklear & kadang RBC.

• Diare adalah tanda umum penyakit usus
• Feces lebih cair,  ↑ volume & ↑ frekuensi 
• Ciri-ciri diare usus halus :
  • sedikit ↑ frekuensi
  • ↑ volume
  • perut kembung
  • borborigmi
• Diare akut akibat salah diet, penyakit menular, keracunan, dan obstruksi usus biasanya sembuh dalam waktu 4 minggu.
• Akut, biasanya sembuh sendiri (self limiting disease) atau responsif terhadap pengobatan standar.
• Kronis > 4 minggu.
• Mekanisme diare bisa :
  • osmotik. Mekanisme benda di lumen usus menarik cairan dari dinding usus. seperti pada : 
    • kelebihan makan
    • malabsorpsi
  • eksudatif. Mekanisme ↑ permeabilitas air, protein & elektrolit. Seperti pada :
    • radang,
    • erosi mukosa
    • hipertensi limfatik
  • sekretori. Mekanisme aktivasi cyclic AMP, ↑sekresi klorida, ↓penyerapan natrium. Contoh penyebab:
    • endotoksin,
    • garam empedu non konjugasi
  • hipermotilitas. Bisa akibat penyakit atau agen yang mengurangi kontraksi segmental, seperti hipertiroid

• Diare frekuensi Tinggi, Volume Rendah
• bisa akibat dari :
  • Penyakit sekum
  • usus besar
  • rektum
• Tanda-tanda utama :
  • tenesmus
  • frekuensi
  • sejumlah kecil feses
  • dengan lendir dan darah.
• pemeriksaan darah untuk mencari penyakit lain, seperti:
  • infeksi
  • penyakit hati
  • gagal ginjal
  • dehidrasi
• pemeriksaan darah jarang mengungkapkan penyebab diare.
• Penyebab diare lebih mungkin ditemukan dengan pemeriksaan feses untuk mengetahui :
  • inflamasi
  • infeksi
  • gangguan enzim pencernaan
  • parasit
• atau evaluasi dinding usus dengan :
  • radiografi
  • endoskopi atau
  • biopsi

• Pendarahan spontan terjadi ketika sistem vaskular rusak atau ketika mekanisme hemostatik gagal.
• gangguan koagulasi bisa dicek dengan:
  • waktu perdarahan kuku jari kaki
  • activated clotting time
  • jumlah trombosit
  • Tes fungsi trombosit
• Tes sensitif lainnya :
  • one-step prothrombin time
  • partial thromboplastin time
• Jika ini negatif, perlu tes faktor koagulasi diperlukan. untuk cek defisiensi faktor VII, VIII, IX, X, XI, dan XIII.
• Trombositopenia dapat disebabkan ↑ destruksi trombosit, terlihat dari :
  • ↑ faktor trombosit 3
  • ↑ imunoglobulin terikat trombosit.
• Pemeriksaan sumsum mungkin ada ↑ megakariosit, menunjukkan :
  • respons  terhadap ↑ konsumsi trombosit
  • ↓megakariosit
• destruksi megakariosit oleh imun terlihat dengan tes IFA, ada↑ fluoresensi megakariosit.

• dapat disebabkan  :
  • gangguan koagulasi
  • penyakit saluran genitourinari.
• Lokasi perdarahan bisa :
  • ginjal
  • uretra
  • kandung kemih dengan sampel
• Lokasi bisa diketahui dengan sampel urin :
  • cystocentesis
  • kateterisasi kandung kemih
  • free-catch
• Hematuria sejati harus dibedakan dari hemoglobinuria dan mioglobinuria.
• Keparahan masalah dapat dinilai dari hemogram.
• Kehilangan darah :
  • akut mungkin tidak menunjukkan respon bila ≤ 3 hari.
  • kronis dapat menyebabkan anemia dengan tanda-tanda respon sumsum tulang
• Urinalisis dapat mengungkapkan
  • infeksi
  • sel tumor, dan
  • Cast
• Sitologi urin dapat menunjukkan sel-sel & asal nya, seperti
  • kandung kemih
  • kelenjar prostat

• Lipemia = bentuk hiperlipidemia yang ditandai dengan ↑ serum trigliserida
• Darah lipemik pucat, menyerupai sup tomat.
• Kilomikron :
  • bentuk sirkulasi trigliserida makanan
  • dapat bertahan dalam serum s/d 14 jam setelah makan (lipemia postprandial).
• Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) :
  • bentuk sirkulasi trigliserida yang disintesis di hati.
  • menyebabkan lipemia pada hewan yang berpuasa/kelaparan.
• Kekurangan lipoprotein lipase menyebabkan persistensi VLDL ( lipemia patologis ).
• Tes kilomikron mendeteksi lipemia postprandial.
• Tes heparin untuk skrining defisiensi lipoprotein lipase.
• panel biokimia darah dapat menunjukkan :
  • diabetes mellitus
  • pankreatitis akut
  • hipotiroidisme atau
  • kelebihan kortisol dengan penyakit hiperlipidemia

• Dapat disebabkan :
  • Hiperplasia limfatikular
  • perdarahan
  • kongesti
  • infeksi, atau
  • infiltrasi neoplastik
• splenomegali dapat dideteksi dengan
  • palpasi
  • radiografi, atau
  • ultrasonografi
• Panel darah dapat membedakan anemia regeneratif dan trombositopenia.
• Hiperplasia retikuloendotelial :
  • menyebabkan pembesaran seragam ( uniform )
  • biasanya sekunder dari pengeluaran RBC dari sirkulasi lebih awal ( prematur ), seperti :
  • toksik ( Heinz body )
  • parasit ( Babesia, Hemobartonella )
  • penyakit genetik ( defisiensi piruvat kinase )
  • penggumpalan RBC akibat  perlekatan antibodi.
• Perdarahan intrasplenik :
  • menyebabkan pembesaran yang tidak teratur ( non uniform ),
  • anemia regeneratif
  • retikulositosis
  • RBC berinti.
  • Ultrasonografi dapat mengungkapkan pembesaran limpa yang tidak teratur
    dengan kavitasi.
• Kongesti limpa sekunder :pada
  • mengakibatkan pembesaran yang reguler, dengan hemokonsentrasi bukan anemia.
  • seperti pada :
    • syok
    • gagal jantung
    • hipertensi portal
• Infeksi limpa atau tumor metastatik dapat menyebabkan leukositosis. Sitologi sampel dari  fine-needle aspiration ( ultrasound guided biopsy )

• Kelenjar getah bening (KGB) normal mengandung >80% limfosit kecil
• kadang-kadang: makrofag, limfosit besar, dan sel plasma.
• Limfadenopati= ukuran atau konsistensi abnormal sebuah KGB
• KGB yang lunak dan membesar menunjukkan :
  • abses
  • nekrosis, atau
  • perdarahan.
• KGB yang keras dan membesar:
  • hiperplasia atau
  • neoplasia.
• pemeriksaan sitologi dapat menentukan penyebab limfadenopati.
• Kondisi Reaktif :
  • Hiperplasia, proliferasi sel limfoid normal akibat dari stimulasi imunologis, seperti vaksinasi; pemeriksaan sitologi menunjukkan campuran :
    • limfosit kecil,
    • limfosit besar,
    • sel plasma.
  • Limfadenitis ditandai dengan infiltrasi neutrofil atau makrofag.
    • dipancing oleh :
      • benda asing
      • bakteri
      • jamur.
    • Reaksi bisa supuratif (neutrofil), granulomatosa (makrofag), atau pyogranulomatous (campuran neutrofil dan makrofag).
    • sitologi menunjukkan ↑ neutrofil dan ↑makrofag.
• Kondisi Infiltratif :
  • Infiltrasi non neoplastik
    • inflitrasi dari kulit atau membran mukosa berupa :
      • RBC,
      • sel mast,
      • eosinofil, atau
      • makrofag berpigmen.
    • Sitologi menunjukkan campuran neutrofil, limfosit kecil, dan sel yang bermigrasi.
  • Infiltrat neoplastik
    • dapat disebabkan :
      • limfosarkoma
      • karsinoma metastatik
      • melanoma, atau
      • sarkoma.
    • Sitologi menunjukkan sel tumor primer.
    • Pada limfosarkoma, ada populasi limfoblas seragam,    yang pewarnaanya buruk.

• Istilah seperti osteopenia, osteoporosis, dan osteomalacia mengacu pada atrofi tulang.
• Osteopenia adalah istilah radiografi yang mencakup :
  • osteoporosis (atrofi dengan penurunan jumlah normal tulang termineralisasi) dan
  • osteomalacia (penurunan mineralisasi dari tulang).
• Kepadatan tulang harus < 50%, baru osteopenia umum dapat dikenali pada radiografi.
• Penyebab umum osteopenia :
  • hiperparatiroidisme primer
  • hiperparatiroidisme sekunder ginjal
  • hiperparatiroidisme sekunder nutrisi
  • hiperadrenocortikalis,
  • Atrofi akibat tidak digunakan (disuse atrophy).
  • Tumor
  • Osteitis
  • inflamasi periosteal menyebabkan osteopenia terlokalisir.
• disuse atrophy menyebabkan atrofi lokal dari beberapa tulang
• Lesi vaskularisasi menyebabkan atrofi fokal pada tulang
• Serum fosfor normal & ekskresi fosfor ↑ menunjukkan hiperparatiroidisme
• Jika rasio Cl:P>33, hiperkalsemia kemungkinan besar karena hiperparatiroidisme daripada pseudohiperparatiroidisme.

• mungkin berkesinambungan atau episodik.
• lemah berkesinambungan mengacu pada kekurangan energi secara umum, dengan kelelahan otot atau pingsan.
• lemahan episodik terjadi pada aktivitas fisik (exercise) dan berkurang dengan istirahat.
• gejala seperti ataksia, paresis, terengah-engah, malas bangkit atau berjalan, dan kolaps.
• Panel darah dan tes laboratorium khusus dapat mengungkapkan lima kategori besar penyebab, seperti :
  • inflamasi
  • gangguan nutrisi
  • penyakit penyebab hipoksemia
  • penyakit otot
  • berbagai penyakit metabolik
• Tes khusus diperlukan untuk mendiagnosis gangguan kardiovaskular dan neuromuskular.

• Muntah = refleks kompleks untuk mengeluarkan isi lambung kembali ke esofagus dan keluar dari mulut.
• diatur pusat muntah di medula melalui jalur :
• viscera
• aparatus vestibular
• Central Nervous System (CNS)
• Chemoreceptor trigger zone.
• Biokimia darah dan hemogram dapat mengungkapkan beberapa penyakit penyebab.
• tapi banyak penyebab muntah tidak menghasilkan kelainan darah.
• Biokimia darah & hemogram untuk penyakit : pankreas, ginjal, liver, kelenjar adrenal, inflamasi & infeksi idealnya menggunakan juga radiografi untuk ketepatan diagnosa
• Tes penyerapan / ekskresi sukrosa dapat mengevaluasi erosi/ulser lambung. ·

• Kejang= kondisi pelepasan neuron berlebihan yang menghasilkan aktivitas otot yang tidak terkontrol.
• Epilepsi = kehilangan kesadaran berulang, tanda-tanda motorik abnormal, atau kejang.
• Grand mal seizure = ditandai dengan aktivitas otot tonic-clonic (kaku & kedutan) menyeluruh.
• Kejang fokal = melibatkan area otak terbatas, dapat menyebabkan perubahan perilaku, seperti agresi, menggigit lalat, mengejar ekor, atau pergerakan sekelompok otot jadi terbatas.
• dapat disebabkan:
  • penyakit intrakranial,
  • ekstrakranial,
  • idiopatik
• penyakit metabolik ekstrakranial biasanya menyebabkan perubahan biokimia darah yang jelas.

• Poliuria = volume urin banyak
• Polidipsia = banyak minum
• Konsumsi air harian normal anjing < 50 ml/lb (110ml/kg).
• Produksi urin harian normal adalah 25 ml/lb (55 ml/kg).
• Keseimbangan cairan tubuh dikendalikan dinamika hormon antidiuretik (ADH, vasopresin), sekresi dan asupan air.
• Pelepasan ADH diatur perubahan osmolalitas cairan ekstrasel dan volume darah
• Rasa haus diatur oleh osmolalitas plasma dan volume darah.
• Banyak penyakit dapat mempengaruhi asupan air.
• Biokimia darah & urinalisis dapat dipergunakan untuk skrining kelainan pada ginjal, hati, kelenjar adrenal, dan metabolisme glukosa.
• Kerusakan ginjal tahap awal menyebabkan poliuria. terlihat dari kelainan lipid dan tes urin khusus seperti GGT urin dan peningkatan ekskresi  natrium urin.

• Ikterus=perubahan warna kuning pada jaringan atau plasma akibat peningkatan bilirubin.
• Hiperbilirubinemia tidak menyebabkan ikterus  kecuali bilirubin ≥ 2 mg/dl.
• dua bentuk bilirubin :
  • tak terkonjugasi (prehepatik)
  • terkonjugasi (hepatik).
• Kulit dan urin diwarnai bilirubin terkonjugasi yang larut air
• Jaringan lemak diwarnai bilirubin tak terkonjugasi yang larut lemak.
• tes biokimia darah & urin bisa mendeteksi ↑ bilirubin sebelum ikterus semakin jelas.
• Bilirubinuria adalah tanda sensitif penyakit liver pada kucing.
• Hemolisis, obstruksi bilier ekstrahepatik, dan penyakit liver dapat menyebabkan hiperbilirubinemia.
• Anemia hemolitik meningkatkan kadar bilirubin tak terkonjugasi (tidak langsung).
• Bilirubin tak terkonjugasi tidak dikeluarkan lewat urin tapi anjing mengkonjugasikan bilirubin dalam tubulus ginjalnya dan mungkin mengalami bilirubinuria.
• Kolestasis adalah penyebab hiperbilirubinemia intrahepatik.
• Bilirubin masuk ke sirkulasi langsung dari hepatosit dan kanalikuli empedu.
• Obstruksi bilier ekstrahepatik mungkin sementara atau kronis.
• Pankreatitis atau enteritis bisa menyumbat saluran empedu sementara.
• Tumor, striktur, trauma, atau benda asing juga dapat menyumbat saluran empedu.

• Demam=↑ suhu badan (39.5-41^oC)
• akibat piogen yang dihasilkan oleh penyakit.
• Vasokonstriksi, menggigil, dan mencari kehangatan →↑ suhu tubuh.
• Hipertermia = peningkatan suhu tubuh (>106° F/ >41° C) akibat disfungsi:
  • mekanisme fisiologis kehilangan panas atau
  • pusat termoregulasi di hipotalamus.
• Hipertermia bukan disebabkan mediator biokimia.
• tes darah untuk skrining infeksi, penyakit tiroid penyakit, nekrosis jaringan, atau perubahan protein serum.
• Tes serologi untuk skrining autoantibodi atau antibodi spesifik terhadap agen infeksi.
• Neoplasia terlihat dari right shift leukocytosis  (hipersegmentasi netrofil)

• Hipokalemia = serum kalium < 3,6 mEq/L.
• ↓ kalium biasanya akibat oleh hilangnya kalium dari urin atau feses.
• Kalium hilang dari urin karena :
  • kelebihan kortisol
  • pemberian diuretik
  • diuresis osmotik
  • penyakit tubulus ginjal.
• Kehilangan kalium gastrointestinal bisa akibat diare atau muntah.
• Perpindahan kalium ekstraseluler ke intrasel juga dapat menyebabkan hipokalemia, seperti pada pemberian insulin pada pasien diabetes mellitus dan pada hewan dengan alkalosis akut.
• Hipokalemia dapat disebabkan↓asupan kalium saat anoreksia
• Pada hewan yang sakit, hal ini mungkin terjadi pada pemberian cairan tanpa kalium, seperti NaCl atau glukosa,
• Pada kucing yang sehat, mungkin terjadi pada makanan yang rendah kalium dan bersifat asam (untuk mengurangi urolitiasis).

Diagnosa Banding

• Diabetes mellitus
• Diare
• Gagal ginjal diuretik
• Terapi fluid
• Pemberian insulin
• Muntah
• Nefropati hipokalemia