Akromegali pada anjing

    • Akromegali = penyakit akibat sekresi hormon pertumbuhan (GH)  berlebihan dari hipofise, kronis.
    • lebih sering  pada kucing daripada anjing.

    Sinonim :

    • Hipersomatotropisme
    • Somatotropisme adenoma
    • Growth hormone excess
    • Pituitary giant

    Etiologi

    • GH diproduksi oleh sel somatotropik di lobus anterior kelenjar hipofise.
    • GH memiliki berbagai efek katabolik dan anabolik pada berbagai sistem
    • GH merangsang produksi IGF-1 di hati, akibatnya :
      • ↑ sintesis protein
      • ↑ pertumbuhan tulang
      • ↑ lipolisis
      • ↓ sensitivitas insulin
    • Pelepasan GH normal :
      • dirangsang  growth hormone releasing hormone (GHRH)
      • dihambat somatostatin,
      • umpan balik negatif dari ↑ GH dan ↑ IGF-1

    Kucing:

    • Kucing akromegali biasanya memiliki adenoma hipofise fungsional yang berlebihan melepaskan GH
    • Jarang akibat hiperplasia hipofise atau karsinoma
    • ada kemungkinan penyakit genetik

    Anjing:

    • Jarang dilaporkan pada anjing.
    • Hipersekresi GH sering disebabkan respon terhadap progesteron  (eksogen atau endogen) yang berlebihan.
    • Bisa sekunder akibat adenoma hipofise dan tumor payudara yang memproduksi GH.
    • Kelebihan GH juga dapat diinduksi oleh hipotiroidisme
    • Anjing gembala Jerman cenderung mengalami akromegali

    Patofisiologi

    • GH dan IGF-1 yang berlebihan memiliki banyak efek pada tubuh.
    • Banyak kucing akromegali dengan gejala klinis diabetes mellitus (DM), akibat resisten insulin.
    • sekitar 25% kucing diabetes disertai akromegali
    • Insiden DM pada anjing dengan akromegali lebih rendah daripada kucing
    • pada anjing sering berhubungan dengan progesteron berlebihan atau endokrinopati lainnya.
    • Anjing akromegali dan DM mungkin menujukkan resistensi insulin.
    • Efek anabolik GH dan IGF-1 dapat menyebabkan pertumbuhan tulang berlebihan dan organomegali.
    • Gangguan pernapasan dapat terjadi jika ada pertumbuhan jaringan langit-langit lunak dan laring.
    • Kelainan kardiovaskular dapat terjadi, akibat respon terhadap GH :
      • pembesaran atrium kiri
      • hipertrofi ventrikel
      • aritmia
      • murmur
      • hipertensi sistemik
    • Kelainan neurologis jarang, tapi dapat berkembang akibat pembesaran tumor hipofise
    • sebagian besar adenoma hipofisis tumbuhnya lambat
    • Glomerulopati dan penyakit ginjal sekunder dapat berkaitan dengan akromegali. 

    Diagnosa
    Pemeriksaan Fisik/Riwayat:

    • Perubahan fisik akromegali berkembang perlahan (bulan s/d tahunan), bisa berupa :
      • kepala lebar
      • kaki besar
      • ↑ berat badan (obesitas),
      • lipatan kulit yang berlebihan, ↑ jarak interdental,
      • penonjolan mandibula (prognathia inferior),
      • lapisan rambut jelek,
      • organomegali.
    • terengah-engah
    • poliuria
    • polidipsia.
    • Tumor mammae yang teraba (mungkin pada anjing)
    • tanda neurologis jarang, mungkin berupa :
    • kelesuan
    • ketumpulan mental
    • defisit proprioseptif
    • berputar-putar
    • kebutaan
    • kejang.
    • Stridor = suara pernapasan saat menarik/membuang nafas. Akibat pertumbuhan berlebihan langit-langit lunak dan jaringan laring.
    • murmur jantung dan aritmia.
    • Dispnea
    • berbagai tanda hipertensi 
    • pincang atau posisi plantigrade

    Hemogram : Eritrositosis akibat efek anabolik GH dan IGF-1

    Biokimia, mungkin terjadi:

    • hiperglikemia
    • hiperkolesterolemia
    • ↑ ALP
    • ↑ kreatinin kinase
    • hiperfosfatemia
    • hipertrigliseridemia
    • hiperglobulinemia
    • ↑ fruktosamin (jika ada  DM) 
    • Azotemia

    Urinalisis:

    • Isosthenuria
    • glukosuria
    • proteinuria
    • Kultur urin dianjurkan.

    Echokardiografi, pada kucing mungkin terjadi:

    • kardiomiopati
    • hipertrofi konsentris ventrikel kiri
    • pembesaran atrium kiri
    • diastolik  abnormal.
    • Tidak ada laporan  echokardiografi dari anjing.

    Radiografi: Organomegali perut dan kardiomegali 

    Pencitraan Lanjutan (CT, MRI):

    • Tumor hipofise dapat terdeteksi
    • massa hipofise
    • penebalan tulang frontal
    • akumulasi jaringan lunak di rongga hidung, dan faring;
    • prognathia inferior (mandibula menonjol)

    Uji Hormon Pertumbuhan (jarang):

    • dapat diukur pada anjing
    • Kadar GH dapat bervariasi sepanjang hari
    • evaluasi tingkat GH saja tidak definitif akromegali.

    Serum IGF-1 Assay:

    • umum digunakan untuk akromegali.
    • IGF-1 tidak berfluktuasi sebanyak  GH
    • waktu paruh yang lebih lama
    • beberapa pasien diabetes mungkin awalnya memiliki kadar IGF-1 rendah - normal yang meningkat setelah  terapi insulin
    • Oleh karena itu, pengukuran IGF-1 harus dilakukan beberapa minggu setelah mulai terapi insulin
    • terapi insulin jangka panjang mungkin meningkatkan IGF-1

    Gejala Klinis

    • polifagia
    • polidipsia
    • poliuria
    • ↑ berat badan
    • wajah lebar
    • kaki membesar
    • pembesaran abdomen
    • lipatan kulit berlebihan
    • organomegali perut
    • massa mammae,
    • ↑ jarak interdental
    • penonjolan mandibula
    • lesu
    • mental tumpul
    • gangguan penglihatan
    • berputar
    • kejang
    • defisit proprioseptif
    • stridor inspirasi,
    • terengah-engah
    • dispnea
    • murmur jantung
    • aritmia jantung
    • pincang
    • sikap plantigrade.

    Etiologi:
    Adenokarsinoma mammae
    Medroksiprogesteron asetat
    Neoplasia
    Neoplasia hipofise
    Obat Progestasional
    Progesteron

    Predileksi Ras/Spesies:
    anjing gembala Jerman (akromegali spontan)

    Predileksi Gender:
    Betina

    Predileksi Usia:
    Dewasa, setengah baya
    Tua

    Prosedur Diagnostik

    • Tingkat hormon pertumbuhan dalam serum   : meningkat
    • Hemogram :   Eritrositosis
    • Urinalisis :
      • Glukosuria
      • glikosuria
      • Ketonuria
      • Proteinuria
      • albuminuria
    • Radiografi abdomen :   Renomegali
    • Radiografi toraks :   Kardiomegali
    • Radiografi kepala/tengkorak : 
      • Mandibula membesar
      • perubahan mandibula
      • perubahan maxilla
    • EKG :
      • ARRHYTHMIA
      • CARDIAC IRREGULARITY
      • ELEKTROKARDIOGRAM ABNORMAL
    • Uji fruktosamin : meningkat
    • Pemeriksaan mata : 
      • Katarak
      • lensa keruh
    • Biokimia  : 
      • ↑ Alanine aminotransferase (ALT)
      • ↑ Alkaline phosphatase (ALP)
      • ↑ Creatine kinase (CK, CPK)
      • Hiperkolesterolemia
      • Hiperglobulinemia
      • Hiperglikemia
      • Hiperfosfatemia
      • Hiperproteinemia
      • Lipidemia
    • CT atau MRI kepala :
      • Neoplasia, tumor
      • Massa hipofise
    • Uji faktor pertumbuhan :↑ insulin 

    Manajemen
    TERAPI KHUSUS

    • Jika ada, hentikan pemberian progesteron eksogen
    • Ovariohisterektomi dan pengangkatan massa payudara direkomendasikan (bila ada)
    • Aglépristone, antagonis reseptor progesteron, untuk mengobati  anjing  akromegali yang diinduksi progesteron.

    TERAPI PENDUKUNG
    Jika ada hipotiroidisme atau DM, berikan terapi yang sesuai.

    MONITOR & PROGNOSIS

    • Pengukuran berulang kadar IGF-1 dan GH
    • perbaikan tanda klinis
    • Prognosis anjing  akromegali akibat kelebihan progesteron baik dengan pengobatan yang tepat.
    • Bedahuntuk mengangkat massa payudara yang mendasari biasanya menghasilkan pengurangan kadar GH dan IGF-1
    • Anjing dengan akromegali dari tumor hipofisis dapat di-eutanasia karena tanda-tanda klinis yang semakin memburuk.

     

     

     


     

    Channel
    Kategori
    Spesies
    Tags
    Tipe
    References
    • Lunn KF: Feline Acromegaly: Update on Diagnosis & Treatment. ACVIM 2011.
    • Bruyette DS, Wakayama J: Feline acromegaly: The keys to diagnosis. Vet Med 2013 Vol 108 (10) pp. 467-72.
    • Niessen S J M: Acromegaly in Cats. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings 2014.
    • Scudder CJ: Feline Hypersomatotropism. ACVIM 2017.
    • Scudder CJ, Niessen SJ, Catchpole B, et al: Feline hypersomatotropism and acromegaly tumorigenesis: a potential role for the AIP gene. Domest Anim Endocrinol 2017 Vol 59 (0) pp. 134-39.
    • Fracassi F, Gandini G, Diana A, et al: Acromegaly due to a somatroph adenoma in a dog. Domest Anim Endocrinol 2007 Vol 32 (1) pp. 43-54.
    • Murai A, Nishii N, Morita T, et al: GH-producing mammary tumors in two dogs with acromegaly. J Vet Med Sci 2012 Vol 74 (6) pp. 771-4.
    • Johnstone T, Terzo E, Mooney CT: Hypothyroidism associated with acromegaly and insulin-resistant diabetes mellitus in a Samoyed. . Aust Vet J 2014 Vol 92 (11) pp. 437-42.
    • Fracassi F, Zagnoli L, Rosenbery D, et al: Spontaneous acromegaly: a retrospective case control study in German shepherd dogs. Vet J 2014 Vol 202 (1) pp. 69-75.
    • Fletcher JM, Scudder CJ, Kiupel M, et al: Hypersomatotropism in 3 Cats without Concurrent Diabetes Mellitus. J Vet Intern Med 2016 Vol 30 (4) pp. 1216-21.
    • Peterson ME, Taylor RS, Greco DS, et al: Acromegaly in 14 cats. J Vet Intern Med 1990 Vol 4 (4) pp. 192-201.
    • Myers J A, Lunn K F, Bright J M: Echocardiographic findings in 11 cats with acromegaly. J Vet Intern Med 2014 Vol 28 (4) pp. 1235-8.
    • Lamb CR, Ciasca TC, Mantis P, et al: Computed tomographic signs of acromegaly in 68 diabetic cats with hypersomatotropism. J Feline Med Surg 2014 Vol 16 (2) pp. 99-108.
    • Fischetti AJ, Gisselman K, Peterson ME: CT and MRI evaluation of skull bones and soft tissues in six cats with presumed acromegaly versus 12 unaffected cats. Vet Radiol Ultrasound 2012 Vol 53 (5) pp. 535-9.
    • Hoier R, Jensen A L, Iversen L: An improved radioimmunoassay for the determination of canine growth hormone based on commercially available reagents. Zentralbl Veterinarmed A 1995 Vol 42 (8) pp. 521-30.
    • Jensen A l, Hoier R: Determination of insulin-like growth factor 1 in dogs using a commercially available immunoradiometric assay1) . Eur J Clin Chem Clin Biochem 1995 Vol 33 (12) pp. 939-945.
    • Rosca M, Forcaca Y, Solcan G, et al: Screening diabetic cats for hypersomatotropism: performance of an enzyme-linked immunosorbent assay for insulin-like growth factor 1. J Feline Med Surg 214 Vol 16 (2) pp. 82-8.
    • Berg RIM, Nelson RW, Feldman ED, et al: Serum insulin-like growth factor-I concentration in cats with diabetes mellitus and acromegaly . J Vet Intern Med 2007 Vol 21 (5) pp. 892-8.
    • Eigenmann J E, Patterson D F, Zapf J, et al: Insulin-like growth factor I in the dog: a study in different dog breeds and in dogs with growth hormone elevation. Acta Endocrinol (Copenh) 1984 Vol 105 (3) pp. 294-301.
    • Rijnberk A, Eigenmann JE, Belshaw BE, et al: Acromegaly associated with transient overproduction of growth hormone in a dog. J Am Vet Med Assoc 1980 Vol 177 (6) pp. 534-7.
    • Bhatti SFM, Duchateau L, Okkens AC, et al: Treatment of growth hormone excess in dogs with the progesterone receptor antagonist aglepristone. Theriogenology 2006 Vol 66 (4) pp. 797-803.
    • Eigenmann JE, Eigenmann RY, Rijnberk A, et al: Progesterone-controlled growth hormone overproduction and naturally occurring canine diabetes and acromegaly. Acta Endocrinol 1983 Vol 104 (2) pp. 167-76.
    • Schwedes CS: Transient diabetes insipidus in a dog with acromegaly. J Small Anim Pract 1999 Vol 40 (8) pp. 392-6.
    • Owen T J, Martin L G, Chen A V: Transsphenoidal Surgery for Pituitary Tumors and Other Sellar Masses. Vet Clin North Am Small Anim Pract 2018 Vol 48 (1) pp. 129-51.