susu induk tidak keluar

  • Channel

    Agalactia

    Jan 25, 2022
    • Agalactia = induk tidak dapat memberikan susu untuk neonatus
    • Agalactia primer = tidak dapat memproduksi karena mammae tidak berkembang
    • Agalactia sekunder = kurangnya penyaluran susu karena masalah pengeluaran
    • Agalactia sekunder > agalactia primer
    • sering terjadi pada primipara (partus pertama), apalagi bila tidak menyusui anaknya

    Sinonim:
    Kegagalan laktasi

    Fisiologi Laktasi Normal

    • Produksi susu dikendalikan oleh prolaktin, yang diproduksi di adenohipofise.
    • Pengeluaran susu, dengan kontraksi otot sel mioepitel susu, diperlukan untuk memindahkan susu dari alveoli ke sisterna.
    • kontraksi mioepitel diatur oksitosin, yang diproduksi di neurohipofise.
    • Hamil, partus, dan  menyusui merangsang aktivitas hormon-hormon di atas

    Etiologi dan Patofisiologi
    Agalactia Primer

    • perkembangan kelenjar susu yang tidak cukup dapat terjadi selama kehamilan, atau bawaan
    • Beberapa hipotesa agalactia primer disebabkan oleh cacat pada aksis endokrin  hipofise-ovarium-mammae

    Agalactia Sekunder

    • bisa terjadi karena :
      • gangguan hormonal (seperti gangguan produksi oksitosin dan/atau prolaktin)
      • infeksi
      • perilaku
      • gangguan metabolik
      • kelahiran prematur
      • pasca operasi caesar yang dilakukan sebelum penurunan konsentrasi progesteron dan mulai partus normal
      • stres berat :
        • ↑ epinefrin ⇒ ↓ pelepasan oksitosin ⇒ pengeluaran ASI terhambat
        • anak tidak menyusu / induk tidak menyusui anak ⇒ ↓ prolaktin & ↓ oksitosin ⇒ pengeluaran ASI terhambat
      • malnutrisi
      • kelemahan
      • cedera
      • rasa sakit
      • penyakit sistemik
      • penggunaan progesteron di akhir kehamilan
      • metritis
      • mastitis

    Diagnosa banding:

    • Produksi kolostrum
    • galaktostasis

    Diagnosa
    Pemeriksaan Fisik/ Riwayat :

    • riwayat produksi ASI yang tidak cukup
    • pengeluaran ASI kurang
    • Palpasi mammae biasanya normal (pada agalactia sekunder)
    • evaluasi apakah ada mastitis
    • Tes hemogram  & biokimia bila ada dugaan penyakit sistemik

    Gejala Klinis

    • sebagian besar tidak ada gejala
    • gejala sekunder tergantung penyebab, mungkin demam pada kasus mastitis

    Etiologi:

    • Kelainan perilaku
    • Anomali kongenital
    • Defisiensi diet/nutrisi
    • Ketidakseimbangan hormon
    • Infeksi
    • mastitis
    • Metritis
    • Obat Progestasional
    • Stres
    • Pembedahan

    Manajemen

    • Perbaiki kondisi yang mendasari :
      • rasa sakit
      • mastitis
      • diet lengkap, seimbang, tinggi kalori & protein
      • koreksi malnutrisi 
      • koreksi dehidrasi
    • Terapi Medis
      • Metoclopramide (antagonis dopamin), 0,1-0,2 mg/kg SC setiap 12 jam, untuk
        • ↑ produksi ASI
        • pelepasan prolaktin dalam 24 jam
        • dosis tinggi, efek samping neurologis
      • Domperidone (anjing), antagonis dopamin lainnya, dosis  1.1 mg/kg PO q 12 jam
      • Acepromazine (0,1-0,2 mg/kg SC) :
        • ↑ pengeluaran susu
        • membantu menenangkan induk
        • Onset dalam 10-15 menit
      • Oksitosin dosis kecil 0,25-1U SC setiap 30-120 menit
        • membantu ↑ produksi ASI pada pasien dengan produksi ASI normal
        • Neonatus dikeluarkan10-30 menit setelah penyuntikan
    • Terapi Suportif
      • Memijat kelenjar susu ⇒ merangsang reflek neuroendokrin dan produksi prolaktin.
      • Kompres hangat mammae
      • lingkungan yang tenang untuk menyusui
      • suplementasi susu formula untuk neonatus sampai induk menghasilkan susu yang cukup 

    Monitor & Prognosis

    • pastikan penambahan berat badan neonatus
    • asupan nutrisi yang cukup.
    • Prognosis untuk agalactia primer buruk
    • Agalactia sekunder dapat diobati dengan sukses dan tidak selalu terjadi pada partus berikutnya

    Pencegahan:
    Pada agalactia sekunder : hindari penyebab yang berkontribusi pada kehamilan berikutnya.

     

    Kategori
    Spesies
    Tipe
    References
    • Feldman EC, Nelson RW: Feldman and Nelson. Canine and Feline Endocrinology and Reproduction, 2nd ed. WB Saunders 1996.
    • Concannon PW, Verstegen J: Pregnancy Management in Dogs and Cats. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings 2004.
    • Davidson AP: Pregnancy, parturition, and periparturient problems in dogs and cats. Textbook of Veterinary Internal Medicine, 7th ed. Elsevier Saunders 2010 pp. 1869-1878.
    • Davidson AP: Postpartum Disorders in the Bitch and Queen. Western Veterinary Conference 2009.
    • White RN, Morgan R: Diseases of the mammary glands. Handbook of Small Animal Practice, 5th ed. Elsevier Saunders 2008 pp. 595-596.
    • Davidson AP, Baker TB: OB Emergencies (Part 2): Postpartum Disorders and Surgical Management of Dystocia. Central Veterinary Conference 2013.
    • Wiebe VJ, Howard JP: Pharmacologic advances in canine and feline reproduction. Top Companion Anim Med 2009 Vol 24 (2) pp. 71-99.
    • Hosek JJ: Syntocinon a treatment for agalactia in the dog. Vet Med Small Anim Clin 1972 Vol 67 (4) pp. 405.
    • Wallace MS: Management of parturition and problems of the periparturient period of dogs and cats. Semin Avian Exotic Pet Med 1994 Vol 9 (1) pp. 28-37.
    • Bucheler J: Fading kitten syndrome and neonatal isoerythrolysis. Vet Clin North Am Small Anim Pract 1999 Vol 29 (4) pp. 853-70.
       
Judul Kategori Tipe
Agalactia Reproduksi Artikel