Acral Lick Dermatitis

  • Channel

    Acral Lick Dermatitis

    Jan 25, 2022

    Acral Lick Dermatitis (ALD) :

    • sindrom pada anjing
    • kronis
    • trauma disebabkan diri sendiri 
    • terlokalisir
    • menyebabkan plak ulserasi pada kaki
    • ALD tidak terjadi pada kucing, terjadi juga pada sapi, manusia, dan spesies hewan lainnya.

    Sinonim:

    • Lick granuloma
    • Acral pruritic nodule
    • Acral lick granuloma

    Etiologi dan Patofisiologi

    • prevalensi ALD  2,9% (pada 559 kasus).
    • penyebab umum Alergi dan kondisi perilaku
    • Infeksi bakteri sekunder dapat terjadi pada ALD
    • Infeksi sekunder dan reaksi benda asing dari folikel rambut yang pecah (furunculosis) memperparah ALD
    • Lesi kulit yang terkikis atau ulseratif akibat jilatan/gigitan bisa menjadi gatal
    • Menjilati menyebabkan pelepasan endorfin, menenangkan anjing dan menekan persepsi nyeri.
    • dapat berhubungan dengan :
      • luka,
      • neoplasia fokal,
      • pungsi vena lokal, atau
      • infeksi fokal

    Diagnosa

    • Tujuan menentukan faktor utama yang mendasari dan menyingkirkan kondisi yang mirip ALD

    Pemeriksaan Fisik:

    • Lesi  dapat berbentuk oval sampai bulat
    • krusta eritematosa atau plak yang berkembang menjadi plak atau nodul yang keras, menebal, alopesia, dengan ulserasi dan jaringan parut.
    • riwayat pasien yang menyeluruh adalah penting untuk setiap kasus
    • Luka sebelumnya atau cedera lain pada anggota tubuh yang terkena dapat menunjukkan penyebab ortopedi atau neurologis
    • Meskipun kebiasan menjilati tidak terpengaruh musim, tidak mengesampingkan atopi

    Sitologi Kulit, preparat sentuh :

    • Pencet area yang terkena untuk melepaskan kotoran dan eksudat dari lesi

    Sitologi kulit, fine needle aspiration : terutama untuk nodul 

    Kerokan Kulit / Hair pluck: Lakukan beberapa kali  untuk mengilimnasi kemungkinan demodikosis

    Radiografi: bila ada riwayat masalah ortopedik.

    Biopsi Kulit/Histopatologi:

    • Lakukan biopsi kulit untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain yang mirip.
    • Untuk  evaluasi epidermis, pilih lokasi biopsi non-ulserasi untuk biopsi. Mungkin terlihat:
      • Folikulitis
      • furunculosis,
      • hidradenitis

    Evaluasi Dermatofita:

    • bisa dengan kultur atau PCR.
    • kerion (radang & bengkak) dermatofita sering mirip lesi ALD.

    Sinyalemen

    • Usia rata-rata 4 tahun.
    • Anjing ras besar lebih sering

    Gejala Klinis

    • batas lesi jelas,
    • berupa plak alopesia
    • Permukaan mungkin terkikis atau ulserasi.
    • Kaki depan distal paling sering
    • lesi juga dapat terjadi di daerah lain

    Etiologi:

    • Alergi
    • Radang sendi, degeneratif
    • Atopi
    • Neoplasia
    • Perilaku obsesif-kompulsif
    • Perilaku psikogenik

    Predileksi Ras

    • Boxer
    • Doberman pinscher
    • German shepherd dog
    • Golden retriever
    • Great Dane
    • Labrador retriever
    • Large breed dogs
    • Weimaraner

    Predileksi gender
    Tidak ada

    Predileksi Usia:
    Tidak ada

    Prosedur Diagnostik:     

    • Sitologi kulit  
      • infeksi sekunder bakteri atau kapang
    • Biopsi dan histopatologi kulit :
      • SELULITIS
      • Melanin kulit meningkat
      • Serat kolagen kulit menebal, fibroplasia
      • Hiperplasia epidermal dengan hiperkeratosis kompak
      • Furunkulosis lesi kulit
      • pola celah kolagen vertikal (vertical streaking)
    • Kultur jaringan:   Kultur aerobik mungkin positif  patogen
    Kategori
    Spesies
    Tipe
    Diagnosa banding
Judul Kategori Tipe
Acral Lick Dermatitis Dermatologi Artikel