- Alopecia X, sesuai namanya, masih misteri, banyal yang belum diketahui
- menyebabkan alopecia non-inflamasi pada anjing dewasa.
- Meskipun polanya mirip dengan penyakit endokrin (hyperadrenocorticism), patogenesisnya belum jelas
- Konsentrasi hormonal serum bervariasi & tidak berkorelasi dengan pertumbuhan rambut kembali
- Perubahan rambut terjadi saat puber, tapi usia onset berkisar antara 1-10 tahun.
- mungkin ada faktor genetik
- merupakan penyakit kosmetik dan anjing tetap sehat. .
Sinonim:
- Hair Cycle Arrest
- Pseudo-Cushing’s Syndrome
- Growth Hormone Deficiency of the Adult Dog
- Hyposomatotropism of the Adult Dog
- Growth Hormone-Responsive Dermatosis
- Castration-Responsive Dermatosis
- Sex Hormone Dermatosis
- Estrogen-Responsive Dermatosis
- Testosterone-Responsive Dermatosis
- Biopsy-Responsive Alopecia
- Adrenal Sex Hormone Disorder
- Congenital Adrenal Hyperplasia
- Mitotane-Responsive Dermatosis
- Nordic Breed Follicular Dysplasia
- Follicular Dysplasia of the Siberian Husky And Malamute
- Malamute Coat Funk
- Wooly Syndrome
- Black Skin Disease
- Post-Clipping Alopecia
- Deskripsi Penyakit:
Etiologi dan Patofisiologi
- Patogenesis belum jelas
- mungkin berhubungan dengan :
- steroid adrenal (17-hidroksiprogesteron)
- hormon seks
- ketidakseimbangan hormon gonad
- ketidakseimbangan siklus pertumbuhan rambut
- hormon abnormal pada folikel rambut
- faktor genetik
- perubahan reseptor folikel rambut
Diagnosa banding:
- Hipotiroidisme, dapatan
- Hiperadrenokortikalis, Adrenal-Dependent
- Hiperadrenokortikalis, Pituitary-Dependent
- Flank alopecia
- Color dilution alopecia
- Demodex
- Dermatofitosis
- Sebaceous adenitis
- Anagen defluxion
- Telogen defluxion
Diagnosa
- Tes diagnostik mungkin perlu untuk mengeliminasi penyakit lain
Pemeriksaan Fisik :
- Gejala bervariasi berdasarkan stadium penyakit
- Awalnya bulu yang kusam dan kering
- Kemudian alopecia di :
- leher
- ekor
- badan
- perineum
- paha
- Hiperpigmentasi mungkin ada
Biopsi Kulit:
- menunjukkan penghentian siklus rambut difus
- dominan folikel rambut telogen
- flame follicle
Hormon Tiroid: tiroksin & Thyroid releasing hormon (TRH) normal.
Hormon Steroid Adrenal: Untuk mengetahui gangguan hormon adreanal
Kortisol urin: rasio kreatinin: kortisol urin mungkin normal atau meningkat
Etiologi
- penyebab berhentinya siklus rambut tidak diketahui
- kemungkinan bahwa Alopecia X mewakili kompleks penyakit, bukan penyakit tunggal.
- Pertumbuhan kembali rambut tidak berhubungandengan konsentrasi serum hormon steroid adrenal.
- Hambatan pertumbuhan rambut bersifat lokal, bukan sistemik
Gejala Klinis
- awal, lapisan "uppercoat" hilang
- Rambut kusam dan tekstur kering
- Lanjutan, alopecia lengkap pada
- leher
- ekor
- dorsum caudal
- perineum
- paha caudal
- dapat menjadi hiperpigmentasi
- anjing sehat dan tidak memiliki tanda-tanda sistemik (seperti poliuria, polidipsia, polidipsia)
Etiologi:
- Genetik
- Idiopatik
Predileksi Ras
- Alaskan malamute
- Chow chow
- Keeshond
- Miniature poodle
- Pomeranian
- Samoyed
- Siberian husky
Predileksi Usia:
- Dewasa, setengah baya
- Tua
- Muda
Prosedur Diagnostik
- Tes hormon seks :
- ↑ Hormon seks
- Biopsi dan histopatologi kulit
- kerusakan akar rambut Anagen
- Dominan folikel catagen dan telogen
- ↑ melanin kulit
- Melanosis epidermis
- Folikel api (flame follicle)
- Atrofi folikel
- Keratosis folikel
- kerusakan batang rambut
- Keratinisasi trikolemal abnormal
Manajemen
- Bedah
- sterilisasi merupakan alternatif karena dapat menyebabkan pertumbuhan rambut
- 60 % yang disteril tumbuh kembali rambutnya
- Jika gagal, atau berulang mungkin perlu obat-obatan sistemik
- Terapi Medis Sistemik
- Trilostane (Vetoryl®, Dechra) 3,6-10,8 mg/kg PO q 24 jam
- adalah inhibitor kompetitif dan reversibel dari enzim 3β-hydroxysteroid dehydrogenase.
- penting untuk produksi adrenal glukokortikoid, mineralokortikoid dan hormon seks
- Mungkin diperlukan beberapa minggu hingga bulan untuk pertumbuhan kembali setelah trilostane dimulai.
- Setelah tumbuh kembali, dosisditurunkan.
- Jika rambut gagal tumbuh kembali dosis disesuaikan
- Melatonin
- adalah neurohormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal
- penting dalam siklus reproduksi
- menyebabkan pertumbuhan kembali rambut tanpa perubahan signifikan hormon seks serum
- sekitar 40% kasus tumbuh kembali rambutnya
- respon tidak konsisten
- efek samping lesu
- kontraindikasi pada DM → resitensi insulin
- Dosis :
- 3-6 mg per anjing PO setiap 12 jam (2-3 bulan) atau
- 0,5 mg/kg PO setiap 12 jam
- injeksi 12,5 mg SC setiap 2 minggu
- Implan subkutan (Dermatonin®, Melatek):
- 8 mg untuk anjing <9 kg,
- 12 mg untuk anjing 9-18 kg,
- 18 mg untuk anjing >18 kg.
- Perawatan ulang mungkin diperlukan 1-2 kali setahun.
- implan kadang menyebabkan abses atau granuloma steril
- Deslorelin (Suprelorelin®, Virbac)
- agonis gonadotropin releasing hormon
- tingkat keberhasilan 60-75%
- implan 4,7 mg SC
- tumbuh kembali dalam 3-6 bulan
- Medroxyprogesterone acetate (MPA)
- progestin sintetis
- 5 -10 mg/kg SC setiap 4 minggu (total 4 suntikan)
- potensi efek samping pemberian jangka panjang :
- nodul mammae
- hiperplasia endometrium kistik
- diabetes mellitus
- Fulvestrant (Faslodex®, AstraZeneca)
- antagonis reseptor estrogen
- 20 mg/kg IM 1x/bulan selama 2 bulan berturut-turut
- Mitotan (o,p'-DDD, Lysodren®, Bristol-Myers Squibb)
- agen sitotoksik menyebabkan nekrosis selektif korteks adrenal
- mekanisme tidak diketahui
- Dosis :
- 15-25 mg/kg PO setiap 24 jam selama 5-7 hari,
- dilanjutkan 25 mg/kg PO dua kali seminggu
- Ketoconzole 10-15 mg/kg BID
- Trilostane (Vetoryl®, Dechra) 3,6-10,8 mg/kg PO q 24 jam
- Terapi Topikal
- Microneedling
- bentuk lokal, kecil, trauma kulit yang merangsang pertumbuhan kembali rambut.
- Mekanisme belum jelas
- alat microneedling Jerman (yaitu MC915 dan MC925; Dermaroller® GmBh, Wolfenbuettel)
- pertumbuhan rambut difus 90% setelah 5 -12 minggu
- panjang jarum mikro sepanjang 2,5 mm
- kulit sedikit eritematosa (microbleeding), tapi sembuh dalam beberapa jam.
- Microneedling
Monitor & Prognosa
- monitor efek samping obat
- trilostane atau mitotane → hipoadrenokortisisme, tes stimulasi ACTH, profil biokimia,
- dapat kambuh kembali
- pertumbuhan rambut spontan ada tapi jarang
- prognosa baik, anjing tetap sehat, karena penyakit bersifat kosmetik
Channel
Kategori
Spesies
Tipe
References
- Miller W H, Griffin C E, Campbell K L, et al: Hair cycle arrest. Muller & Kirk Small Animal Dermatology 201 pp. 501-37.
- Cerundolo R: Canine alopecia X. Companion Anim 2009 Vol 14 pp. 47-52.
- Frank L A: Oestrogen receptor antagonist and hair regrowth in dogs with hair cycle arrest (alopecia X). Vet Dermatol 2007 Vol 18 (1) pp. 63-6.
- Cerundolo R, Lloyd DH, Persechino A, Evans H, Cauvin A: Treatment of canine Alopecia X with trilostane. Vet Dermatol 2004 Vol 14 pp. 285-293.
- Bernardi de Souza L, Paradis M, Zamberlam G, et al: Identification of 5-reductase isoenzymes in canine skin. Vet Dermatol 2015 Vol 26 (5) pp. 363-e81.
- Frank LA, Donell RL, Kania SA: Oestrogen receptor evaluation in Pomeranian dogs with hair cycle arrest (alopecia X) on melatonin supplementation. Vet Dermatol 2006 Vol 17 (4) pp. 252-8.
- Albanese F, Malerba E, Abramo F: Deslorelin for the treatment of hair cycle arrest in intact male dogs. Vet Dermatol 2014 Vol 25 (6) pp. 519-22,e87-88.
- Muentener T, Schuepbach-Regula G, Frank L. et al: Canine noninflammatory alopecia: a comprehensive evaluation of common and distinguishing histological characteristics. Vet Dermatol 2012 Vol 23 (3) pp. 206-e44.
- Frank LA, Hnilica KA, Rohrbach BW, Oliver JW: Retrospective evaluation of sex hormones and steroid hormone intermediates in dogs with alopecia. Vet Dermatol 2003 Vol 14 (2) pp. 91-97.
- Frank LA, Hnilica KA, Oliver JW: Adrenal steroid hormone concentrations in dogs with hair cycle arrest (Alopecia X) before and during treatment with melatonin and mitotane. Vet Dermatol 2004 Vol 15 (5) pp. 278-284.
- Stoll S, Dietlin C, Nett-Mettler CS: Microneedling as a successful treatment for alopecia X in two Pomeranian siblings. Vet Dermatol 2015 Vol 26 (5) pp. 387-e88.
- Walder EJ, Ihrke PJ, Affolter VK. et al: Diseases of the Dog and Cat. Clinical and Histopathologic Diagnosis, 2nd ed. Oxford, UK: Blackwell Science 2005 pp. 494-97.
- Rest JR, Lloyd DH, Cerundolo R: Histopathology of alopecia . Vet Dermatol 200 Vol 15 pp. s1-23.
- Ashley PF, Frank LA, Schmeitzel LP, et al: Effect of oral melatonin administration on sex hormone, prolactin, and thyroid hormone concentrations in adult dogs. J Am Vet Med Assoc 1999 Vol 215 (8) pp. 1111-5.
- Frank LA, Watson JB: Treatment of alopecia X with medroxyprogesterone acetate. Vet Dermatol 2013 Vol 24 (6) pp. 624-7, e153-4.
- Frank LA: Growth hormone-responsive alopecia in dogs. J Am Vet Med Assoc 2005 Vol 226 (9) pp. 1494-7.
- Paradis M: Alopecia X. . Am Acad Vet Dermatol Newsletter 200 pp. summer:12.
- Koch SN, Torres SMF, Plumb DC: Melatonin. Canine and Feline Dermatology Drug Handbook Ames,IA, Wiley-Blackwell 2012 pp. 139-41.
- Miller WH, Griffin CE, Campbell KL: Dermatologic Therapy. Muller & Kirk Small Animal Dermatology, 7th ed. St. Louis, MO: Elsevier Mosby 2013 pp. 200-388.
- Mausberg E M, Leeb T, Dolf G, Rufenacht S, et al: Evaluation of the CTSL2 gene as a candidate gene for alopecia X in Pomeranians and Keeshonden. Anim Biotechnol 2007 Vol 18 (4) pp. 291-6.
- Mausberg E M, Drogemuller C, Rufenacht S, et al: Inherited alopecia X in Pomeranians. DTW. Dtsch. Tierarztl 2007 Vol 114 (4) pp. 129-34.
- Mausberg E M, Drogemuller D, Dolf G, et al: Exclusion of patched homolog 2 (PTCH2) as a candidate gene for alopecia X in Pomeranians and Keeshonden. Vet Rec 2008 Vol 163 (4) pp. 121-3.
- Leone F, Cerundolo R, Vercelli A, et al: The use of trilostane for the treatment of alopecia X in Alaskan malamutes. J Am Anim Hosp Assoc 2005 Vol 41 (5) pp. 336-42.
- Cerundolo R, Lloyd D H, Vaessen M M A R, et al: Alopecia in pomeranians and miniature poodles in association with high urinary corticoid:creatinine ratios and resistance to glucocorticoid feedback. Vet Rec 2007 Vol 160 (12) pp. 393-7.