Channel Klinis Acral Lick Dermatitis Acral Lick Dermatitis (ALD) : sindrom pada anjing kronis trauma disebabkan diri sendiri terlokalisir menyebabkan plak ulserasi pada kaki ALD tidak terjadi pada kucing, terjadi juga pada sapi, manusia, dan spesies hewan lainnya. Sinonim: Lick granuloma Acral pruritic nodule Acral lick granuloma Etiologi dan Patofisiologi prevalensi ALD 2,9% (pada 559 kasus). penyebab umum Alergi dan kondisi perilaku Infeksi bakteri sekunder dapat terjadi pada ALD Infeksi sekunder dan reaksi benda asing dari folikel rambut yang pecah (furunculosis) memperparah ALD Lesi kulit yang terkikis atau ulseratif akibat jilatan/gigitan bisa menjadi gatal Menjilati menyebabkan pelepasan endorfin, menenangkan anjing dan menekan persepsi nyeri. dapat berhubungan dengan : luka, neoplasia fokal, pungsi vena lokal, atau infeksi fokal Diagnosa Tujuan menentukan faktor utama yang mendasari dan menyingkirkan kondisi yang mirip ALD Pemeriksaan Fisik: Lesi dapat berbentuk oval sampai bulat krusta eritematosa atau plak yang berkembang menjadi plak atau nodul yang keras, menebal, alopesia, dengan ulserasi dan jaringan parut. riwayat pasien yang menyeluruh adalah penting untuk setiap kasus Luka sebelumnya atau cedera lain pada anggota tubuh yang terkena dapat menunjukkan penyebab ortopedi atau neurologis Meskipun kebiasan menjilati tidak terpengaruh musim, tidak mengesampingkan atopi Sitologi Kulit, preparat sentuh : Pencet area yang terkena untuk melepaskan kotoran dan eksudat dari lesi Sitologi kulit, fine needle aspiration : terutama untuk nodul Kerokan Kulit / Hair pluck: Lakukan beberapa kali untuk mengilimnasi kemungkinan demodikosis Radiografi: bila ada riwayat masalah ortopedik. Biopsi Kulit/Histopatologi: Lakukan biopsi kulit untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kondisi lain yang mirip. Untuk evaluasi epidermis, pilih lokasi biopsi non-ulserasi untuk biopsi. Mungkin terlihat: Folikulitis furunculosis, hidradenitis Evaluasi Dermatofita: bisa dengan kultur atau PCR. kerion (radang & bengkak) dermatofita sering mirip lesi ALD. Sinyalemen Usia rata-rata 4 tahun. Anjing ras besar lebih sering Gejala Klinis batas lesi jelas, berupa plak alopesia Permukaan mungkin terkikis atau ulserasi. Kaki depan distal paling sering lesi juga dapat terjadi di daerah lain Etiologi: Alergi Radang sendi, degeneratif Atopi Neoplasia Perilaku obsesif-kompulsif Perilaku psikogenik Predileksi Ras Boxer Doberman pinscher German shepherd dog Golden retriever Great Dane Labrador retriever Large breed dogs Weimaraner Predileksi gender Tidak ada Predileksi Usia: Tidak ada Prosedur Diagnostik: Sitologi kulit infeksi sekunder bakteri atau kapang Biopsi dan histopatologi kulit : SELULITIS Melanin kulit meningkat Serat kolagen kulit menebal, fibroplasia Hiperplasia epidermal dengan hiperkeratosis kompak Furunkulosis lesi kulit pola celah kolagen vertikal (vertical streaking) Kultur jaringan: Kultur aerobik mungkin positif patogen Kategori Dermatologi Spesies Dogs Tags Acral Lick Dermatitis Tipe Artikel Temuan klinis AFEBRILE ALOPECIA Cutaneous crusts, scabs Cutaneous depigmentation, hypopigmentation Cutaneous erosion Cutaneous erythema, hyperemia Cutaneous exudation Cutaneous fistula Cutaneous hyperesthesia Cutaneous hyperkeratosis Cutaneous hyperpigmentation Cutaneous mass Cutaneous nodules Cutaneous plaques Cutaneous thickening Cutaneous ulcers DERMATITIS Edema or swelling cutaneous Edema or swelling foot Edema or swelling forelimb Edema or swelling hindlimb EDEMA, SWELLING Excoriation, self mutilation FISTULA Forelimb lameness Forelimb mass Hindlimb lameness Hindlimb mass HYPERKERATOSIS HYPERPIGMENTATION LAMENESS MASS PRURITUS ULCERS Diagnosa banding Atopik dermatitis