Actinomikosis kucing

  • penyakit pyogranulomatous atau supuratif akibat bakteri Actinomyces sp.
  • normalnya bakteri nonpatogen yang ditemukan di rongga mulut
  • mungkin masuk jarungan akibat gigitan
  • sering di anjing, jarang di kucing
  • ada risiko zoonosis, meskipun jarang
  • Spesies yang mungkin terlibat pada infeksi anjing dan kucing :
    • A. viscosus
    • A. hordeovulnaris
    • A. bowdenii
    • A. meyeri
    • A. canis
    • A. Israeli
    • A. odontolyticus
    • A. pyogenes.

Sinonim:
Infeksi Actinomyces

Etiologi dan Patofisiologi

  • Actinomyces sp. bakteri gram positif,
  • non-asam cepat,
  • bakteri batang anaerob berfilamen (Gambar 1, 2)
  • bagian dari flora bakteri normal mulut.
  • kolonisasi pada permukaan mukosa periodontal dan melekat pada permukaan gigi
  • Organisme ini merupakan patogen oportunistik
  • daerah yang paling sering terkena :
    • cervicofacial (48%)
    • dada
    • perut
    • ruang retroperitoneal
    • jaringan subkutan
  • juga dapat menyebabkan infeksi pada :
    • mata
    • perikardium
    • sistem saraf pusat (SSP),
    • vertebra.
  • infeksi pada daerah cervicofacial, dapat disebabkan
    • Luka gigitan
    • gingivostomatitis kronis
    • perforasi orofaring oleh benda asing
  • Infeksi toraks dapat terjadi akibat :
    • perforasi esofagus
    • aspirasi bahan orofaringeal, atau
    • perluasan infeksi abdomen
  • Infeksi perut biasanya
    • akibat organisme yang tertelan
    • atau benda asing yang menembus mukosa GI.
  • Infeksi Ruang retroperitoneal
    • rumput yang bermigrasi atau
    • bahan vegetatif yang bermigrasi dari rongga perut atau rongga dada ke retroperitoneal
  • Jaringan subkutan dapat terinfeksi Actinomyces spp. dari :
    • perluasan langsung penyakit di daerah lain, atau
    • dari luka gigitan yang terinfeksi,
    • penetrasi benda asing,
    • laserasi yang terkontaminasi  jilatan.
  • Actinomycosis merupakan infeksi polimikroba, bisa bersama bakteri :
    • Bacteroides
    • E. coli,
    • Corynebacterium,
    • Pasteurella,
    • Staphylcoccus aureus,
    • Fusobacterium,
    • Streptococcus
    • Actinomyces sp. mengikat reseptor sel pada bakteri lain, dan menyebabkan :
      • kemotaksis neutrofil
      • mengaktifkan makrofag
      • merangsang hiperplasia limfosit B
      • menghambat fagositosis neutrofil
    • Menghancurkan jaringan ikat dengan :
      • Enzim proteolitik dari bakteri terkait
      • degranulasi neutrofil, dan makrofag
    • Lesi khas aktinomikosis  :
      • lapisan padat Actinomyces dan bakteri terkait
      • dikelilingi oleh neutrofil, sel plasma, dan makrofag.

Diagnosa
Pemeriksaan Fisik/ Riwayat:

  • Tergantung pada wilayah tubuh yang terinfeksi
  • Pembengkakan subkutan (68%) bisa lunak atau keras, ulserasi / abses (65%), dan/atau fistula (48%)
  • paling sering terkena daerah :
    • leher
    • mandibula
    • submandibular
  • Daerah lainnya :
    • wajah,
    • dinding dada
    • panggul
    • perut
    • ruang retrobulbar
    • SSP
    • rongga pleura
    • tulang
    • mata
    • anggota badan lain
    • juga dapat terpengaruh.
  • Limfadenopati
  • demam (36%)
  • penurunan berat badan
  • massa abdomen dapat teraba
  • nyeri (13%)
  • Lesi bisa memiliki cairan serosanguinosa hingga purulen, berbau busuk
  • mungkin mengandung butiran kuning makroskopik (butiran belerang),terdiri dari agregat bakteri. 

Hitung Darah Lengkap/Profil Biokimia:

  • biasanya normal pada infeksi fokal
  • bila meluas :
    • leukositosis
    • neutrofilia left shift
    • monositosis
    • anemia
    • hipoalbuminemia
    • hipoglikemia
    • hiperglobulinemia

Radiografi:

  • tergantung lokasi
  • Radiografi aktinomikosis toraks  :
    • infiltrat paru alveolar dan interstisial
    • efusi pleura
    • massa paru
    • mediastinum yang melebar
    • osteomielitis tulang rusuk, sternum, atau vertebra toraks.
  • Aktinomikosis dapat muncul bersamaan dengan neoplasia paru.
  • Massa perut dan efusi dapat bersamaan dengan aktinomikosis perut
  • Osteomielitis vertebra dapat bersamaan dengan actinomycosis retroperitoneal

Sitologi aspirasi:

  • peradangan pyogranulomatosa
  • populasi bakteri campuran
  • Actinomyces terlihat berbentuk batang berserabut bercabang
  • bisa individu atau lapisan padat (butiran bakteri).

Kultur:

  • untuk konfirmasi
  • Actinomyces sp ada yang anaerob obligat dan fakultatif
  • spesimen dikumpulkan dan diproses secara anaerobik
  • Kultur  pada agar darah atau media tioglikolat dengan 5-10% karbon dioksida
  • Cukup  sulit dikultur
  • Kultur biasanya positif untuk 3-5 bakteri terkait
  • perlu waktu 5-7 untuk tumbuh, bahkanhingga 2-4 minggu

Pada kucing paling sering spesies :

  •  A. viscosus
  •  A. bowdenii
  • A. meyeri,
  • A. pyogenes
  • paling sering di kucing mengakibatkan :
    • Abses luka gigitan subkutan
    • pyothorax
  • aktinomikosis perut, retroperitoneal, atau cervicofacial jarang terjadi di kucing

Gejala Klinis

  • bervariasi tergantung pada daerah yang terlibat
  • aktinomikosis toraks :
    • batuk
    • takipnea
    • dispnea.
  • aktinomikosis abdomen
    • Distensi abdomen
    • nyeri abdomen
    • massa abdomen teraba
  • aktinomikosis  retroperitoneal
    • nyeri punggung
    • paresis/paralisis ekstremitas belakang.
  • Massa subkutan biasanya sekunder akibat luka gigitan pada kucing.
    • Massa bisa lunak atau keras
    • ulserasi
    • mungkin ada saluran drainase
  • sebagian besar demam
  • penurunan berat badan
  • lesu
  • anoreksia.

Prosedur Diagnostik:    

  • Hemogram :
    • ANEMIA
    • Leukositosis
    • monositosis
    • Neutrofilia
  • Radiografi kerangka - tulang/sendi yang terlibat :
    • Osteomielitis
  • Radiografi thorax :  
    • Mediastinum melebar
    • EFUSI PLEURA
    • Pola alveolus paru
    • INFILTRASI PARU, PNEUMONIA
    • Paru-paru, nodul paru-paru
    • Massa toraks
  • Ekokardiografi dengan Doppler   :
    • EFFUSI PERIKARDIAL
  • Aspirasi jarum atau sitologi apusan eksudat :
    • Butiran hemoragik
    • Eksudat piogranulomatosa
    • Butiran belerang hadir
    • Eksudat supuratif
  • Biokimia serum : 
    • Hiperbilirubinemia, peningkatan bilirubin
    • Hiperglobulinemia
    • Hipoalbuminemia
    • Hipoglikemia
    • Hipoproteinemia
  • Ultrasonografi abdomen   
    • Massa perut internal
  • Kultur jaringan, bahan yang terlibat :   
    • Actinomyces diisolasi dan diidentifikasi
  • Analisis cairan, pleura :
    • Efusi pleura seperti sup krim tomat
       
Efusi pleura Actinomikosis
Efusi pleura Actinomikosis, dengan granul sulfur

Manajemen

  • Drainase Abses
  • Lavage  & Pembuangan Jaringan
  • Antibiotik –  dapat berlanjut selama berbulan-bulan bila infeksi meluas
  • Analgesik 
  • Pembedahan – Jika abses besar


Drug Spesies Dosis Rute Interval (jam)
Pilihan pertama        
Ampicillin (amoxicillin) Anjing, kucing 20–40 mg/kg IM, SC, PO 6
Sekunder        
Penicillin G Anjing, kucing 100,000 U/kg IV, IM, SC 6–8
Penicillin G Anjing, kucing 40 mg/kg PO 8
Penicillin V Anjing, kucing 40 mg/kg PO 8
Clindamycin Anjing, kucing 5 mg/kg SC 12
Erythromycin Anjing, kucing 10 mg/kg PO 8
Chloramphenicol Anjing 50 mg/kg PO, IV, IM, SC 8
Kucing 10-20 mg/kg PO, IV, IM, SC 12
Rifampin Anjing 10 mg/kg PO 12
Minocycline Anjing, kucing 5–25 mg/kg IV, PO 12
doxycyclin Anjing, kucing 5-10 mg/kg PO 12
cephalosporin generasi ke tiga        
Channel
Kategori
Spesies
Tipe
Diagnosa banding