- Brucellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi anggota genus bakteri, Brucella.
Etiologi
- Enam spesies klasik Brucella telah diidentifikasi yang memiliki preferensi inang spesifik
- yang dapat menyebabkan penyakit pada anjing :
- B. canis
- B. melitensis
- B. suis
- B. abortus
- B. canis :
- kecil
- gram negatif
- aerobik
- coccobacillus
- memiliki kadar lipopolisakarida(LPS) yang lebih sedikit
- inang yang terbatas
- manusia dapat terinfeksi B. canis tetapi tampaknya relatif resisten
Penularan
- B. canis menginfeksi inang dengan
- menembus selaput lendir :
- terutama rongga mulut
- vagina
- konjungtiva.
- Penularan biasanya terjadi melalui
- genital
- konsumsi
- inhalasi.
- Penularan transplasenta dan penularan melalui susu jarang
- B. canis dikeluarkan melalui:
- urin,
- sekret vagina,
- air mani,
- bahan yang diaborsi (konsentrasi paling tinggi),
- susu (konsentrasi sedkit)
- sekret hidung
- urin
- saliva.
Patofisiologi
- B. canis difagosit oleh makrofag
- bertahan intraseluler,
- diangkut ke jaringan limfatik dan saluran genital dan kemudian berkembang biak
- Beberapa organisme dapat bertahan dalam fagosit mononuklear
- Bakteremia dimulai 1-4 minggu setelah infeksi
- Bakteremia dapat berlangsung 6-64 bulan
- Jumlah terbesar terdapat pada
- kelenjar getah bening
- limpa
- jaringan gonad.
- dapat menyebar ke jaringan lain, seperti
- ginjal
- mata
- diskus intervertebralis
- selaput otak (meningen)↓
Diagnosa
Pemeriksaan Fisik /Riwayat:
- Anjing mungkin tidak memiliki kelainan pada pemeriksaan fisik.
- Anjing jantan cenderung memiliki gejala klinis lebih jelas dari betina, karena ada penyakit testis seperti :
- dermatitis skrotum
- edema skrotum
- pembesaran testis sekunder akibat orkitis dan/atau
- epididimitis
- ↓ volume ejakulasi.
- kualitas semen buruk
- atrofi testis
- Keguguran biasanya terjadi pada usia kebuntingan 45-60 hari
- anak anjing biasanya mengalami autolisis
- vaginal discharge berwarna coklat atau hijau abu-abu sering terlihat selama 1-6 minggu setelah aborsi.
- sulit bunting atau kematian embrio dini dengan resorpsi janin juga dapat terjadi.
- Demam jarang
- Kadang-kadang, splenomegali dan limfadenopati
- Kualitas rambut buruk
- intoleransi olahraga
- Diskospondilitis
- anoreksia
- ↓ berat badan
- nyeri pada palpasi tulang belakang
- kelemahan otot
- pincang
- ataksia
- paresis
- lesi okular
- uveitis anterior
- endophthalmitis
- hyphema
- chorioretinitis
- ablasi retina
- edema kornea
- neuritis optik
- glaukoma sekunder
- Lesi lain jarang, seperti :
- meningoensefalitis
- osteomielitis appendicular
- endokarditis
- dermatitis pyogranulomatous
Analisis Semen:
- Kelainan semen terlihat 5 minggu pasca infeksi
- paling jelas pada 8 minggu pasca infeksi.
- Perubahan semen :
- sperma yang belum matang
- bagian tengah bengkak,
- tetesan protoplasma yang tertahan
- ekor bengkok
- kepala terlepas,
- kelompok sel inflamasi.
- 20 minggu pasca infeksi, >90% sperma menjadi abnormal
Radiografi, mungkin ditemukan:
- osteomielitis apendikular
- discospondylitis
Serologi:
- biasanya negatif selama 2-4 minggu pertama
- ↑ titer antibodi pada betina selama proestrus, estrus, kehamilan, atau aborsi
- Antibiotik dapat menekan bakteremia dan menhasilkan negatif palsu.
- Titerdapat tetap positif hingga 36 bulan setelah bakteremia berhenti
- Tes serologi :
- Rapid Slide Aglutination Test (RSAT):
- biasanya untuk skrining.
- mendeteksi antibodi lebih awal
- sensitivitas sedang hingga tinggi (70,58%)
- spesifisitas 40-50%
- ada reaksi sialng dengan bakteri lain
- Hasil positif harus dikonfirmasi dengan pengujian tambahan.
- Tube Aglutination Test (TAT):
- dapat diketahui titer nya
- 2-mercaptoethanol juga digunakan dengan TAT.
- Titer 1:50 menunjukkan infeksi awal atau pemulihan
- Titer 1:50 hingga 1:100 dugaan infeksi.
- Titer >1:200 infeksi aktif.
- dapat digunakan sebagai tes skrining
- ada reaksi sialng dengan bakteri lain
- Agar Gel Immunodiffusion (AGID) Test:
- identifikasi antibodi terhadap antigen sitoplasma B. canis (CPAg-AID)
- tidak ada reaksi silang dengan antibodi terhadap bakteri lain.
- lebih spesifik (100%)
- dapat digunakan untuk konfirmasi tes RSAT atau TAT
- Tes CPAg-AGID positif 12 minggu setelah infeksi
- sensitivitas yang rendah (sekitar 53%).
- dapat tetap positif selama 36 bulan setelah resolusi bakteremia.
- ELISA Assay:
- Sensitivitas 91%
- spesifisitas 100%
- Rapid Slide Aglutination Test (RSAT):
- PCR Assay:
- dapat mendeteksi Brucella spp
- PCR semen atau usap vagina bisa positif, meskipun dalam kasus di mana bakteremia tidak ada lagi
- Kultur Bakteri:
- Isolasi B. canis dari jaringan yang terinfeksi adalah tes yang paling definitif
- Waktu optimal untuk kultur B. canis adalah 2-4 minggu setelah infeksi.
- Semen dapat digunakan untuk biakan selama 3 bulan pertama infeksi
- Bahan lain untuk kultur :
- ulas vagina
- janin yang diaborsi
- plasenta
Etiologi:
- Brucella abortus
- Brucella canis
- Brucella melitensis
- Brucella suis
Prosedur Diagnostik:
- Hemogram :
- Leukositosis
- Neutrofilia
- Urinalisis
- Bakteriuria, bakteri urin meningkat
- Proteinuria, albuminuria
- Radiografi kerangka - tulang/sendi yang terlibat
- Osteomielitis
- Radiografi tulang belakang
- Diskospondilitis, osteomielitis vertebral
- Pemeriksaan mata
- Katarak, kekeruhan lensa
- Korioretinitis
- Iridocyclitis, iris / badan silia meradang
- Neuritis optik
- Serologi untuk penyakit tertentu
- Titer Brucella positif
- Biokimia serum, paling konsisten :
- Hiperglobulinemia dan
- Hipoalbuminemia
- Kultur jaringan, bahan yang terlibat
- Brucella diisolasi dan diidentifikasi pada janin, plasenta, darah, ejakulasi atau testis
- Analisis cairan, serebrospinal (CSF)
- Pleositosis CSF, sel meningkat
- Pleositosis neutrofilik cairan serebrospinal (CSF)
- Protein cairan serebrospinal (CSF) meningkat
- Biopsi dan histopatologi lesi/jaringan yang terkena
- Orkitis
- Evaluasi sperma
- Azoospermia, spermatozoa tidak ada
- Sperma tidak normal
- PCR
Manajemen
- sebaiknya disteril, tidak dikembangbiakkan
- Terapi antibiotik
- sulit karena organisme hidup intraseluler
- Bakteri dapat bertahan di jaringan bahkan setelah bakteremia telah teratasi
- Sering kambuh
- Tidak ada protokol pengobatan universal dan 100% efektif
- biasanya diobati dengan kombinasi antibiotik
- Tetrasiklin dan aminoglikosida :
- Dihydrostreptomycin adalah aminoglikosida yang paling manjur, bisa diganti Streptomisin atau gentamisin
- Minosiklin atau doksisiklin , 25 mg/kg PO s1dd selama 4 minggu, kombinasi gentamisin 5 mg/kg SC s1dd selama 7 hari pada minggu 1 dan minggu 4.
- Jika ada infeksi mata, minosiklin atau doksisiklin diberikan pada 15 mg / kg PO q 12 jam selama 8 minggu
- Streptomisin bisa diganti gentamisin dengan dosis 20 mg/kg IM, SC s1dd selama 7 hari pada minggu 1 dan minggu 4.
- jika ada infeksi mata berikan selama minggu 1, 3, 5, dan 7
- Dihydrostreptomycin, dosis 20 mg/kg IM, SC s1dd selama 7 hari pada minggu 1 dan minggu 4
- Tetrasiklin dapat digunakan dengan aminoglikosida dengan dosis 30 mg/kg PO s2dd
- Pasien dengan discospondylitis membutuhkan perawatan yang lebih lama
- Kastrasi atau OH setelah terapi antibiotik untuk mengurangi pelepasan organisme
- Enukleasi :
- mungkin perlu jika infeksi mata jadi pusat infeksi persisten
- infeksi mata kambuh sekitar 6-21%.
- Dalam satu jurnal 3 anjing dengan B. canis endophthalmitis dirawat selama 96 minggu antibiotik topikal doksisiklin, enrofloxacin, rifampisin, dan streptomisin.
- Terapi suportif, untuk merawat kondisi akibat sepert :
- Diskospondilitis
- Osteomielitis
- Uveitis
- Infertilitas
Monitor & Prognosa
- Kultur bakteri atau pengujian CPAg-AGID
- dilakukan pada akhir terapi antibiotik dan
- setiap 3 bulan sampai hasilnya negatif 2 kali berturut-turut.
- Selama pengobatan, titer ME-TAT dapat dipantau untuk mengevaluasi respons terhadap terapi.
- Titer harus turun dengan pengobatan yang efektif ke <1:100.
- anjing tidak sakit kritis
- prognosa untuk eliminasi infeksi cukup baik
- karena habitat intraseluler pengobatan lebih sulit
- sering terjadi relaps setelah penghentian pengobatan
- Organisme dapat bertahan di jaringan tanpa bakteremia.
- Hewan yang terinfeksi dan tidak boleh dikawinkan
- meskipun pengobatan tampaknya berhasil
Pencegahan
- hewan yang terinfeksi dieliminasi dari program breeding
- hasrus diisolasi dari populasi
- eutanasia biasanya dianjurkan
- Jika diobati, harus diisolasi dan dikebiri, dan tidak digunakan untuk breeding lagi
- tidak boleh keluar masuk kandang sampai penyakitnya hilang
- desinfeksi lingkungan
- Orang yang bekerja dengan anjing yang terinfeksi harus memakai pakaian pelindung (misalnya sarung tangan)
- kennel dianggap bersih dari brucellosis jika semua hewan dalam populasi tes negatif selama 3 bulan berturut-turut
- Tes tahunan untuk brucellosis juga harus dilakukan pada semua anjing di kennel
- Direkomendasikan bahwa hewan yang akan di kawinkan dites 3-4 minggu sebelumnya
Potensi Zoonosis
- Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan cairan dan jaringan dari anjing yang terinfeksi, termasuk urin, air mani, dan bahan aborsi.
- manusia relatif resisten terhadap infeksi B. canis dibandingkan dengan Brucella lainnya
- gejala klinis infeksi :
- demam
- kedinginan
- kelelahan
- penurunan berat badan
- limfadenopati.
- Pemilik harus diedukasi tentang potensi zoonosis B. canis
- edukasi prosedur kebersihan saat menangani cairan atau jaringan dari hewan yang terinfeksi
Channel
Kategori
Spesies
Tipe
Temuan klinis